Gus Ipul Dapat Limpahan Suara Risma

Direktur Alvara Research Center Hasanuddin Ali saat memberikan penjelasan mengenai hasil survey yang dilakukan pada akhir Agustus 2017.

Duel Gus Ipul-Khofifah
Pemprov, Bhirawa
Keengganan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini maju dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jatim, ternyata menguntungkan Wakil Gubernur Jatim Drs H Saifullah Yusuf sebagai bakal calon gubernur (bacagub) Jatim. Sebab berdasarkan survey, Gus Ipul, sapaan karib Saifullah Yusuf, mendapat limpahan suara Risma.
Menurut Direktur Alvara Research Center Hasanuddin Ali, jika pilgub Jatim hanya ada dua calon yakni Gus Ipul dan Khofifah Indar Parawansa, Gus Ipul diprediksi bakal memenangkan pertarungan merebutkan Jatim satu. Sebab berdasarkan survey, Gus Ipul unggul 46,6 persen dan Khofifah 35,9 persen.
“Gus Ipul mendapat porsi terbesar limpahan suara dari Bu Risma disbanding Bu Khofifah, jika Wali Kota Surabaya tersebut tidak ikut Pilgub Jatim. Tapi dengan catatan Gus Ipul didukung PDIP (Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, red) saat pilgub Jatim nanti,” kata Hasanuddin, saat menggelar press release di Surabaya, Minggu (24/9).
Dilihat basis pemilih, lanjutnya, basis pemilih Risma adalah kader PDIP. Jika PDIP memutuskan mengusung Gus Ipul, kader PDIP yang sebelumnya mendukung Risma akan berpindah ke Gus Ipul. “Meski Bu Risma dan Bu Khofifah sama-sama perempuan, tapi pemilih tidak melihat gender yang sama. Tapi lebih pada loyalitas pada partai,” terangnya.
Sementara itu, berdasarkan survey yang telah dilakukan Alvara Research Center, aspek popularitas Gus Ipul berada di posisi paling atas dengan tingkat pengenalan 90,2 persen. Posisi kedua adalah Khofifah sebesar 86,6 persen dan Risma 73,9 persen. Lalu ada nama Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat 28,4 persen, mantan Ketua MK Mahfud MD 26,3 persen dan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas 22,3 persen.
“Nama-nama yang beredar ini memang sudah dikenal sebagai sosok yang bukan hanya berkaliber Jatim, tapi juga nasional. Mulai dari menteri, mantan menteri, hingga kepala dearah yang dinilai berprestasi. Gus Ipul dan Khofifah wajar menempati dua posisi teratas. Selain karena ketokohannya keduanya juga sudah bersaing pada dua pilgub sebelumnya,” ungkapnya.
Dari sisi elektabilitas untuk simulasi sebelas nama, Gus Ipul unggul dengan angka 32,4 persen, disusul Khofifah 27,7 persen, Risma 16,1 persen dan Azwar Anas 4,2 persen. Sedangkan Hasan Aminuddin 3,3 persen, Djarot 2,3 persen serta nama-nama lainnya di bawah 2 persen. Jika yang bertarung tiga figure utama teratas yakni Gus Ipul, Khofifah dan Risma, maka elektabilitasnya adalah Gus Ipul 37,2 persen, Khofifah 31,8 persen dan Risma 18 persen.
Sementara itu, lembaga riset sosial politik dan pemasaran Alvara Research Center juga menyampaikan, Azwar Anas menjadi kandidat terkuat sebagai calon wakil gubernur Jatim “Nama Azwar Anas di posisi teratas sebesar 41,7 persen, disusul Bupati Ngawi Budi Sulistyono 13 persen dan anggota DPR RI Hasan Aminuddin 10,8 persen,” ujar Hasanuddin.
Kemudian pada survei menguji tingkat persetujuan terhadap nama pasangan cagub-cawagub yang diambil dari tiga sosok teratas diperoleh sejumlah temuan. Tingkat persetujuan pemilih terhadap Cawagub Azwar Anas sebesar 58-62 persen bila dipasangkan dengan Cagub Gus Ipul, Khofifah dan Risma.
Sedangkan, nama Budi Sulistyono bila dipasangkan dengan ketiga figur cagub tersebut mendapat tingkat persetujuan 22-25 persen, serta Hasan Aminuddin memperoleh persetujuan 35-39 persen jika dipasangkan dengan ketiga cagub sama. “Nama Azwar Anas sebagai cawagub mendapat paling banyak persetujuan, baik saat dipasangkan dengan Gus Ipul, Bu Khofifah, maupun Bu Risma,” ucapnya.
Menurut dia, meski nama-nama mulai mengerucut, tapi segala kemungkinan masih bisa terjadi mengingat Pilkada Jatim masih akan digelar 27 Juni 2018. “Semua kandidat masih harus bekerja keras dan menerapkan strategi efektif,” kata pria kelahiran Gresik tersebut. [iib]

Rate this article!
Tags: