Gus Ipul Direkom PKB, Cak Imin Pastikan SK Segera Keluar

(DPC se-Jatim Desak DPP Usung Halim Iskandar sebagai Cagub)
Pemprov Jatim, Bhirawa
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) akhirnya menjatuhkan pilihannya kepada Drs H Saifullah Yusuf atau Gus Ipul sebagai Cagub Jatim pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jatim 2018 mendatang. Pilihan yang sangat tak terduga karena sebelumnya calon internal PKB telah muncul, yakni Ketua DPW PKB Jatim H Abdul Halim Iskandar telah menyatakan diri siap mencalonkan diri pada Pilgub Jatim.
Sayang, ambisi Ketua DPRD Jatim itu harus kandas karena Ketua DPP PKB yang juga kakak kandung Halim Iskandar yakni Muhaimin Iskandar lebih memilih Gus Ipul sebagai Cagub Jatim dari PKB. Keputusan Cak Imin, sapaan akrab Muhaimin Iskandar, tak lepas dari keinginan para kiai sepuh NU yang ingin agar PKB memunculkan satu nama dari NU.
“Karena seluruh kiai dan ulama di Jatim meminta satu nama, yang dulu ada dua nama yakni Pak Halim dan Gus Ipul, kini telah mengerucut satu nama yakni Gus Ipul saja,” kata Cak Imin, saat acara pertemuan 1.000 kiai Jatim bertajuk Musyawarah Kubro yang dihelat di Ponpes Progresif Bumi Shalawat Sidoarjo, Kamis (25/5).
Dengan dipilihnya Gus Ipul sebagai cagub dari PKB, Cak Imin meminta seluruh pendukung Halim untuk legowo. “Insya Allah pada Pilgub Jatim 2018 nanti kami akan mengikuti perintah kiai dan ulama. Pak Halim dengan legowo telah menerima amanah kiai dan ulama ini. DPW PKB Jatim bakal mengusung Gus Ipul sebagai calon,” ungkapnya.
Ditanya apakah DPC PKB di Jatim menerima? Cak Imin memastikan sebagian besar DPC PKB di Jatim telah menerima keputusan DPP PKB Jatim yang mengusung Gus Ipul. Meski begitu, Cak Imin juga mengakui masih ada beberapa DPC PKB yang belum menerima keputusan DPP PKB.
“Yang belum bisa menerima keputusan DPP PKB nanti akan kita jelaskan agar memprioritaskan persatuan NU dan mematuhi perintah kiai dan ulama. Kita prioritaskan perintah kiai dan ulama daripada kepentingan kita. Ini demi persatuan,” ujarnya.
Dalam waktu dekat ini, kata Cak Imin, DPP PKB Jatim akan segera mengeluarkan SK (Surat Keputusan) rekom untuk Gus Ipul. “Saat ini kita proses rekomnya untuk turun. Insya Allah dalam waktu dekat ini,” tandasnya.
Dikonfirmasi mengenai rekom PKB yang diberikan kepadanya, Gus Ipul enggan berkomentar banyak. Mantan Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal ini hanya mengucapkan terima kasih telah diberikan kesempatan sebagai cagub dari PKB.
“Soal lain-lain, nanti pada saatnya saya akan berikan komentar. Untuk saat ini, saya mengucapkan terima kasih telah diberikan kesempatan oleh PKB,” kata Gus Ipul saat dihubungi melalui ponselnya.
Menanggapi diusungnya Gus Ipul oleh PKB, pengamat politik dari Universitas Airlangga (Unair) Novri Susan PhD mengatakan, elektabilitas dan popularitas Gus Ipul saat ini paling tinggi dan tidak ada yang menandingi. Selain itu, Gus Ipul sangat bisa diterima masyarakat di semua golongan. Jika antara PKB dan Gus Ipul dipadukan jadi satu, menjadi kombinasi yang sulit untuk dikalahkan.
“Gus Ipul sudah jelas, calon yang paling unggul saat ini. Sementara PKB adalah partai yang secara kultural sesuai dengan kultural masyarakat Jatim yang mayoritas adalah orang NU. Jadi menurut saya sudah klop jika dua-duanya digabung menjadi satu,” kata Novri.
Selama ini, lanjut Novri, Gus Ipul tidak pernah ada cela atau membuat gesekan di mata masyarakat. Termasuk di lingkungan birokrasi, duet antara Pakde Karwo dan Gus Ipul terjalin dengan baik dan tidak pernah terdengar ada polemik di antara keduanya. Hal ini menjadi nilai plus bagi Gus Ipul jika mau running pada Pilgub Jatim 2018.
Untuk pendamping, Novri memberikan masukan agar wakil Gus Ipul dicarikan dari orang nasionalis. Apakah itu partainya dari PDIP, Partai Demokrat atau dari partai lainnya. “Memang yang pas adalah yang bisa mempresentasikan kaum nasionalis. Sebab Gus Ipul telah dikenal sebagai kaum santri,” katanya.
Namun, lanjut Novri, pendamping Gus Ipul adalah orang yang sudah memiliki popularitas yang cukup tinggi. Sehingga jika benar-benar berduet tidak mengawali dari nol. “Kalau wakilnya Bu Risma, sepertinya tidak cocok. Kalau Pak Djarot (Plt Gubernur  DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat) bisa, karena saat Pilgub Jatim, Pak Djarot sudah tidak memiliki tugas apa pun. Karena tugasnya sebagai Plt Gubernur DKI habis tahun ini,” ungkapnya.
Jika Kanang (Bupati Ngawi Budi Sulistiyo) dan Kusnadi (Ketua DPD PDIP Jatim) ?. “Semua bisa. Tapi yang penting mereka tidak mengawali dari nol. Sehingga saat pilgub nanti cawagubnya tidak terkesan mengekor popularitas Gus Ipul. Kalau mengekor, Gus Ipul akan berat. Apalagi kalau lawannya memiliki popularitas dan elektabilitas tinggi,” tandasnya.
DPC Dikabarkan Menolak
Meski sejumlah kiai sepuh NU secara terang-terangan mendukung sekaligus merekom Wagub Jatim Drs H Saifullah Yusuf  maju dalam Pilgub Jatim 2018 lewat PKB, namun dikabarkan hampir seluruh DPC PKB se-Jatim menolaknya. Bahkan mereka berencana ngeluruk DPP.
Ketua DPC PKB Batu Nurrohman  menyampaikan kedatangan perwakilan DPC PKB se-Jatim ke kantor DPW PKB Jatim untuk menyampaikan aspirasi atau keinginan seluruh DPC se-Jatim kepada DPW PKB Jatim yakni meminta PKB tetap mengusung Ketua DPW PKB Jatim Halim Iskandar sebagai cagub dalam pertarungan Pilgub Jatim 2018 nanti.
Sementara itu, Ketua DPC PKB Lamongan  H Gofur menegaskan, selama dua tahun lebih seluruh DPC PKB se-Jatim sudah bergerak menyosialisasikan Halim sebagai Cagub Jatim dan hasilnya popularitas Halim terus meningkat. Bahkan saat ini sudah di angka 17 persen. ” Harusnya DPP menghargai kerja seluruh DPC dengan tetap mengusung Pak Halim sebagai Cagub Jatim. Untuk itu seluruh DPC meminta DPW menyampaikan tuntutan seluruh DPC ke DPP,” paparnya, Kamis (25/5).
Sedangkan Ketua DPC PKB Jombang  Mas’ud  Zuremi menuturkan DPC akan terus bergerak tidak hanya di DPW, tapi juga ke para kiai di masing-masing DPC dengan meminta doa dan restu agar Halim tetap maju dalam Pilgub Jatim. “Kita akan mendatangi DPP untuk meminta Ketua Umum tetap mengusung Halim sebagai Cagub Jatim, bahkan kita juga akan keliling meminta restu para kiai,” tegasnya.
Sementara itu Sekretaris DPW PKB Jatim Badrut Tamam yang menemui perwakilan DPC menuturkan DPW sudah menyampaikan aspirasi seluruh DPC PKB ke DPP, karena itu adalah keinginan arus bawah sesuai rapat DPC pasca keluarnya surat dari kiai sepuh  NU. “DPC meminta PKB mengusung  Halim, keinginan itu juga sudah disampaikan kepada para kiai, tapi terlepas dari itu DPW PKB taat pada keputusan DPP karena yang memutuskan PKB mengusung siapa adalah DPP.  Karena keputusan tertinggi ada di pucuk partai,” tegas pria yang juga duduk di Komisi C ini.
Terpisah, sejumlah mahasiswa PMII, Rabu (24/5) ngeluruk ke DPRD Jatim. Kehadiran mereka di sana yaitu untuk mendukung Halim Iskandar sebagai Cagub Jatim dari PKB. [iib, cty]

Ketua DPP PKB Muhaimin Iskandar saat acara pertemuan 1.000 kiai Jatim bertajuk Musyawarah Kubro yang dihelat di Ponpes Progresif Bumi Shalawat Sidoarjo, Kamis (25/5).[zainal ibad/bhirawa]

Tags: