Gus Ipul Inginkan Direct Transportation untuk Ekspor Impor dengan Polandia

Wakil Gubernur Jatim Drs H Saifullah Yusuf berbincang serius dengan Duta Besar Polandia untuk Indonesia Mr HE Tadeusz Sumowski saat jamuan makan siang di Hotel JW Marriott Surabaya, Senin (13/2).

Pemprov, Bhirawa
Wakil Gubernur Jatim Drs H Saifullah Yusuf mengadakan jamuan makan siang dengan Duta Besar Polandia untuk Indonesia Mr HE Tadeusz Sumowski di Hotel JW Marriott Surabaya, Senin (13/2). Acara tersebut sebagai tindak lanjut pertemuan Wagub Jatim dengan Pemerintah Polandia setelah diadakannya penandatangan kesepakatan yang telah dilakukan di Polandia 25 November 2016 lalu, yang intinya berkomitmen di bidang bisnis antar pengusaha Jatim dan Polandia.
Salah satu keinginan yang disampaikannya pada kesempatan itu adalah bagaimana caranya agar transportasi barang-barang ekspor dari Jatim ke Polandia, dan sebaliknya barang impor dari Polandia ke Jatim dapat langsung sampai ketujuan tanpa harus transit terlebih dahulu ke suatu negara lain (direct transportation).
“Apabila hal tersebut dapat dilakukan, maka akan terjadi efisiensi pembiayaan, biaya operasional barang dapat ditekan yang pada akhirnya akan berpengaruh harga barang,” kata  Gus Ipul, sapaan lekat Saifullah Yusuf.
Selain itu, Gus Ipul itu juga berkeinginan agar kapal dari Jatim yang membawa barang ke Polandia ketika pulang ke Jatim tidak dalam keadaan kosong tetapi bisa membawa barang-barang dari Polandia. Apabila hal tersebut dapat dilakukan pada akhirnya juga akan mempengaruhi nilai ekspor dan impor.
Berdasarkan data dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jatim, neraca perdagangan Jatim dan Polandia selama kurun waktu 2012-2016, rata-rata menunjukkan surplus bagi Jatim setiap tahunnya. Pada periode Januari-Oktober 2016 menunjukkan surplus tertinggi sebesar 22,93 juta dolar AS.
Selama periode 2012-2016 pertumbuhan ekspor Jatim ke Polandia nilainya cenderung menurun. Namun pada  2016 pertumbuhan ekspor Jatim ke Polandia naik sebesar 29,28 persen. Adapun rata-rata share terhadap total ekspor Jatim selama periode di atas adalah 0,24 persen.
Komoditi non migas Jatim yang diekspor ke Polandia adalah alas kaki, bahan kimia organik, besi dan baja, kayu, barang dan kayu, sabun dan preparat pembersih, perabot, penerangan rumah, buah-buahan, tembakau, lemak dan minyak hewan/nabati, berbagai produk kimia lainnya.
Sedangkan perkembangan nilai impor Jatim dan Polandia selama kurun waktu 2012-2016 mengalami fluktuatif dengan tren pertumbuhan rata-rata sekitar 37,06 persen per tahun. Adapun terhadap total impor Jatim rata-rata sharenya 0,14 persen.
Adapun komoditi non migas Jatim yang impor dari Polandia adalah susu, mentega, telur, perkakas, perangkat potong, jangat dan kulit mentah, mesin-mesin/pesawat mekanik, karet dan barang dari karet, olahan dari tepung, bahan kimia organik, perekat, enzim, besi dan baja, kertas/karton dan lain-lain.
Sementara itu Mr HE Tadeusz Sumowski mengapresiasi keingingan Gus Ipul, apalagi Polandia dengan pelabuhan terbesarnya Pelabuhan Gdansk merupakan pelabuhan strategis di Eropa Utara dan Jatim merupakan pintu masuk barang untuk Indonesia Timur.
Pada kesempatan itu disampaikan Polandia berkeinginan melakukan kerjasama dengan Jatim dengan capaian yang lebih konkrit. Karena selama ini kerjasama selalu dilakukan di ibukota negara yaitu di Jakarta, tidak berhubungan langsung dengan Jatim sehingga hasilnya dinilai kurang maksimal. [iib]

Tags: