Gus Ipul Menanti Momen untuk Deklarasi

Saifullah Yusuf

Pemprov, Bhirawa
Meski sudah banyak calon yang muncul, tapi hingga kini masih belum ada satu pun calon Gubernur Jatim yang berani mendeklarasikan diri maju sebagai calon gubernur pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jatim 2018 mendatang. Tampaknya mereka masih wait and see, mencari momen yang pas untuk mendeklarasikan diri menjadi salah satu peserta pilgub.
Seperti yang diketahui, sudah banyak figur yang disebut-sebut bakal meramaikan bursa Pilgub Jatim 2018. Mereka di antaranya Wagub Jatim Drs H Saifullah Yusuf, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, Ketua DPRD Jatim Abdul Halim Iskandar, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas hingga anggota DPR RI Hasan Aminuddin.
Namun sayang, dari sekian banyak calon yang berani memastikan diri bakal deklarasi pada Juni nanti adalah Abdul Halim Iskandar. Meski sudah ada pernyataan dari Halim, belum tentu ada jaminan pada Juni 2017 nanti Ketua Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jatim itu akan mendeklarasikan diri. Sebab hingga kini rekom dari PKB juga belum jatuh di tangannya.
Sementara Khofifah Indar Parawansa mengaku hingga kini masih melakukan check sound alias mendengarkan aspirasi masyarakat. Menurutnya, Jatim memiliki grassroot, ada pesantren dan ada tokoh-tokohnya. Sehingga perlu melihat hasil survei yang di dalamnya ada akseptabilitas, elektabilitas per hari, per minggu depan hingga akhirnya dirinya akan mengambil langkah.
Begitu pula dengan Gus Ipul, sapaan karib Saifullah Yusuf. Hingga kini mantan Menteri Pembangunan Daerah ini masih melakukan komunikasi politik dengan sejumlah partai. “Selama ini saya masih melakukan komunikasi politik dengan banyak partai. Dan komunikasi tidak ada masalah, baik-baik saja,” katanya ditemui di sela-sela acara Ngopi Bareng di Empire Palace Surabaya, Minggu (21/5).
Komunikasi dengan partai politik  ini, lanjut Gus Ipul, bersifat ada kemajuan. Artinya bukan sekadar menjalin bicara, tapi ada brainstorming, gagasan, hingga gambaran apa yang akan dilakukan ke depannya.
“Kalau saya bicara soal partai, saya khawatir pimpinan partai nanti beda. Saya orang partai, saya memahami, mengerti dan paham betul mekanisme partai yang harus dihormati oleh siapa pun. Tapi Alhamdulillah, komunikasi dengan sejumlah pimpinan partai ada kemajuan,” tegasnya.
Soal deklarasi, kata Gus Ipul, dirinya masih mencari momen yang tepat. Pihaknya dalam waktu dekat ini belum bisa mengucapkan deklarasi maju Pilgub Jatim 2018. “Nanti suatu saat pasti akan deklarasi. Lebih-lebih jika nanti sudah dapat dukungan partai,” ungkapnya.
Menurut mantan Ketua Umum GP Ansor ini menegaskan, mencari momen yang tepat untuk deklarasi adalah hal penting. “Politik itu menunggu momen. Kalau terlalu cepat tidak baik, jika terlalu lambat juga tidak baik. Harus nunggu momen yang pas,” tandasnya.
Sementara itu, terkait adanya surat dari para kiai sepuh untuk PKB yang intinya PKB harus mendengarkan masukan-masukan dari kiai di Jatim, Gus Ipul tidak berani berkomentar. “Menang NU itu harus kompak. Karena saat ini persatuan memang diperlukan. Tapi soal surat dari kiai untuk PKB, saya belum berani bicara. Nanti saja. Tapi kalau saya diundang, pasti akan datang,” tandasnya. [iib]

Tags: