Gus Ipul Imbau Masyarakat Jatim Ikut Terlibat Pengawasan Mamin

Wakil Gubernur Jatim Drs H Saifullah Yusuf saat memberikan materi dan motivasi kepada peserta Workshop Leadership Mastery di BBPOM Surabaya.

Pemprov Jatim, Bhirawa
Wakil Gubernur Jatim Drs H Saifullah Yusuf minta masyarakat ikut terlibat dalam kegiatan pengawasan makanan dan minuman (mamin) yang beredar di pasaran. Apabila masyarakat melihat dan menemukan makanan yang aneh agar melaporkan ke pihak yang berwajib.
“Masyarakat harus lebih teliti melihat sebuah produk yang akan dikonsumsi. Seperti tanggal kedaluwarsa, bahan-bahan pembuatannya, apakah sudah mendapat ijin dari kementerian kesehatan atau BBPOM,” kata Gus Ipul, sapaan akrab Saifullah Yusuf, saat acara ‘Workshop Leadership Mastery’ di Balai Besar Pegawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Surabaya, Senin (11/12).
Menurut dia, semua ketelitian itu sangat penting mengingat tenaga pengawas di BBPOM sangat terbatas, hanya sekitar 150 orang yang harus mengawasi puluhan ribu perusahaan mamin, obat, kosmetik, dan produk lain di pasar. Tentunya hal ini dirasakan sangat sulit dan kurang efektif untuk mengontrol.Sementara itu, pelanggaran yangterjadi di pasar dirasakan terjadi peningkatan.
“Sekarang ini sistem pengawasan yang dilakukan masih sampling atau mengambil contoh di beberapa titik. Padahal seharusnyadilakukan langkah-langkah yang lebih luas. Oleh karena itu masyarakat diberi kesempatan seluas-luasnya untuk ikut terlibat mengawasi mamin yang beredar, agar keluarga bisa mengkonsumsi makanan dan minuman yang sehat, tidak sembarangan,” katanya.
Gus Ipul mengatakan, makanan dan minuman sangat penting bagi kesehatan. Untuk menentuan ukuran sehat, dapat diukur dari seberapa jauh sebuah keluarga melakukan suatu upaya kesehatan. Salah satunya diperlukan menghadirkan makanan yang sehat di tengah masyarakat untuk pemenuhan gizi keluarga.
“Tantangan harus dihadapi, BBPOM harus melindungi masyarakat dari obat dan makanan yang beresiko terhadap kesehatan dan secara terus menerus meningkatkan pengawasan dan memberikan pelayanan,” ungkapnya.
Untuk itu, lanjutnya, BBPOM Surabaya yang ditugasi untuk mengontrol produk makanan dan minuman diminta melakukan tiga hal. Yaitu, melakukan inovasi-inovasi yang memudahkan tugas pengawasannya, kemudian mencari terobosan menjalin kerjasama dengan berbagai pihak terutama masyarakat diajak berpartisipasi sesuai visi dan misi BBPOM, serta membangun net working dengan memaanfaatkan tekonologi.
Dalam kesempatan itu, Gus Ipul memberikan apresiasi kepada BBPOM Surabaya, karena dalam melaksanakan tugas pengawasan sudah melakukan sesuatu yang lebih, tidak hanya rutinitasas seperti biasanya. Apalagi ditengah keterbatasan anggaran, waktu dan keterbatasan sumber daya yang lainnya, sudah menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, antara lain beberapa Universitas dan Kwarda Pramuka Jatim.Ini penting, supaya menguatkan tekad sekaligus mengukuhkan komitmen supaya bisa bekerja dengan baik.
“Persaingan makin ketat, setiap pengusaha berusaha untuk melakukan usaha efisiensi, sehingga harga jual produknya tetap terjangkau oleh daya beli masyarakat tapi keuntungan tetap bertambah. Yang penting tetap bisabertahan dalam persaingan bisnis,” tandasnya. [iib]

Tags: