Gus Ipul Optimis Kampung Kelir

Wagub Jatim Drs H Saifullah Yusuf melakukan pengecatan model 3D pada tembok warga di Festival Kampung Kelir di Desa Tambak Cemandi, Kecamatan Sedati, Kabupaten Sidoarjo.

(Jadi Inspirasi Kampung Indonesia)
Pemprov Jatim, Bhirawa
Ketua Kwartir Daerah (Kwarda) Pramuka Jatim, Drs H Saifullah Yusuf optimis kampung kelir akan menjadi inspirasi bagi kampung-kampung lain di Indonesia. Pasalnya, kampung yang dikelir warna-warni mewujudkan lingkungan masyarakat Bersih, Aman, dan Sehat serta nyaman untuk ditinggali.
Optimisme Kak Ipul, sapaan akrab Ketua Kwarda Pramuka Jatim itu disampaikannya saat Festival Wirakarya Kampung Kelir Kwartir Daerah Jatim, Zona 1 (Sidoarjo – Surabaya) di Desa Tambak Cemandi, Kec Sedati, Kab Sidoarjo.
Kak Ipul mengatakan, dengan adanya kegiatan pengecatan kampung berwarna-warni yang diprakarsai gerakan pramuka akan melecut dan menggerakkan masyarakat untuk ikut mempercantik dan mencintai lingkungannya. Dari situ, muncul lah semangat solidaritas, tenggang rasa, dan gotong royong.
Melihat kampung dan lingkungannya makin cantik dan elok dipandang, lanjut Kak Ipul, maka masyarakat akan menjadi senang, bangga, nyaman, termotivasi hidup bersih dan sehat, serta menciptakan keamanan di lingkungannya. Dampaknya juga kampung ini menjadi layak untuk anak-anak, lansia, dan semua kalangan. Berbagai dampak positif itulah yang menjadikan kampung kelir menjadi inspirasi kampung-kampung lain di Indonesia.
”Kami optimis kampung kelir dapat menginspirasi dan ditiru oleh kampung-kampung lain di Indonesia. Pasalnya, kegiatan ini dapat menyelesaikan berbagai masalah sosial yang ada di lingkungan kampung,” katanya.
Kak Ipul menambahkan, Festival ini tidak hanya pengecatan rumah penduduk saja, tapi dilakukan pula sosialiasasi dan penyuluhan kesehatan pada masyarakat, mengajak warga waspada bahaya narkoba dan pornografi serta kerja bakti dan penghijauan kawasan kampung bersama penduduk.
”Kami harap kegiatan-kegiatan seperti ini terus dilaksanakan warga setelah festival kampung kelir berakhir. Apalagi ini adalah kawasan pesisir pantai yang memerlukan perhatian terkait kebutuhan dasar warga, baik infrastruktur maupun pelayanannya,” ujarnya.
Masih menurut Kak Ipul, festival ini digelar pada bulan April hingga Mei 2017 di 11 zona di Jatim, antara lain Banyuwangi, Lumajang, Malang, Trenggalek, Jombang, Kota Kediri, Bojonegoro, Gresik, Probolinggo, Sumenep, dan Sidoarjo. Masing-masing zona diikuti dua sampai enam kwarcab. Kemudian masing-masing zona juga diikuti sekitar 1.000 adik-adik dari gerakan pramuka. [iib]

Rate this article!
Tags: