Gus Ipul Optimis Wujudkan Desa Cerdas di Jatim

Wagub Jatim Drs Saifullah Yusuf saat menghadiri Tasyakuran dan Petik Laut di Brondong Kab Lamongan.

Pemprov Jatim, Bhirawa
Wakil Gubernur Jatim, Drs H Saifullah Yusuf optimis untuk mewujudkan desa cerdas diseluruh Jatim. Caranya, dengan memperbanyak infrastruktur berbasis Teknologi Informasi (TI) guna mempermudah dan mempercepat pelayanan publik di desa.
”Kami ingin menghadirkan desa cerdas di seluruh Jatim, jadi untuk mengurus keperluan yang berhubungan dengan pelayanan publik, bisa dilakukan di kelurahan, sehingga lebih cepat dan murah,” kata Gus Ipul, sapaan lekat Wagub Jatim, saat Tasyakuran dan Petik Laut Rukun Nelayan Brondong Tahun 2018, di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Kec Brondong, Kab Lamongan, Rabu (24/1) malam.
Gus Ipul mengatakan, salah satu infrastruktur berbasis TI yang ingin diwujudkannya di desa adalah telepon satelit bagi para nelayan. Alasannya, untuk mempermudah nelayan berkomunikasi serta mengetahui posisi saat berada ditengah laut. ”Mudah-mudahan pemerintah kelak bisa menyediakan telepon satelit bagi kapal-kapal nelayan dengan ukuran tertentu,” katanya.
Kehadiran telepon satelit, lanjut pria kelahiran Pasuruan ini, akan meningkatkan keamanan serta melengkapi teknologi yang sudah dimiliki nelayan saat ini, seperti teknologi Global Positioning System (GPS), yang digunakan untuk mengetahui posisi ikan dan memandu arah kembali ke darat.
Wagub yang gemar menikmati citarasa kopi nusantara ini menambahkan, penerapan TI terus dikembangkan Pemprov Jatim guna meningkatkan kinerja pelayanan publik. Salah satu contohnya, yakni pelayanan pengurusan Surat Tanda Registrasi (STR) bagi bidan dan perawat yang ditangani Pusat Pelayanan Terpadu (P2T) Jatim.
”Selama ini untuk mengurus STR harus datang ke Surabaya, namun kedepan, cukup dengan mengisi persyaratannya secara online. Jadi meski perizinannya tetap dilakukan Surabaya, tapi pengiriman persyaratannya bisa dilakukan dimana saja,” katanya.
Dalam kesempatan ini, Gus Ipul juga mengingatkan, kegiatan petik laut ini sebagai wujud syukur atas rejeki yang didapat para nelayan tahun lalu, dan untuk memulai mencari rejeki di laut pada tahun ini ”Semoga tahun ini rejekinya nelayan bisa bertambah, dilancarkan dan dimudahkan. Hidup nelayan!!,” serunya.
Ditambahkannya, bersyukur harus dilakukan, alasannya, hasil laut bisa setiap hari dipanen oleh nelayan, dalam kata lain, nelayan bisa setiap hari memperoleh tangkapan ikan di laut. Berbeda dengan hasil alam dari dataran tinggi maupun dataran rendah.
”Pada dasarnya, hasil alam dari dataran tinggi, yakni pegunungan, seperti jati, sengon itu baru bisa dipetik dalam jangka waktu tahunan. Kemudian dataran rendah, seperti padi atau jagung, itu baru bisa dipanen dalam jangka waktu bulanan. Tapi jika nelayan, bisa setiap hari memperoleh ikan. Ini harus disyukuri,” katanya.
Karena itu, lanjut Gus Ipul, nelayan harus menjaga lautan dan ekosistem yang berada didalamnya. ”Lautan merupakan sumber rejeki sehari-hari. Ini harus dijaga dengan baik. Salah satunya, dengan menangkap ikan secara benar,” pesannya. [iib]

Tags: