Gus Ipul: Pelayanan RSUD dr R Soedarsono Harus Berubah

Wali Kota dan Wakil Wali Kota Pasuruan, H Saifullah Yusuf-Adi Wibowo saat berkunjung ke RSUD dr R Soedarsono, Kota Pasuruan.

Pasuruan, Bhirawa
Pelayanan yang kurang baik di RSUD dr R Soedarsono, Kota Pasuruan menjadi perhatian khusus oleh Wali Kota dan Wakil Wali Kota Pasuruan, H Saifullah Yusuf (Gus Ipul)-Adi Wibowo (Mas Adi).

Di massa pemerintahannya, Gus Ipul menginginkan adanya perubahan pelayanan kesehatan yang menyeluruh. Terutama akan memperbaiki pelayanan hingga manajemen rumah sakit.

“Harus ada perubahan, baik dari pelayanan kesehatan hingga manejemen rumah sakit. Identifikasi permasalahan menjadi awal perubahan, selanjutnya saya sudah minta Pak Dirut RSUD dan manajemen untuk secepatnya mengeksekusi,” ujar Gus Ipul, Selasa (16/3).

Terinci permasalahan yang dimaksud adalah kunjungan pasien menurun, pendapatan menurun, kurang memadainya kondisi fisik sarana penunjang dan peralatan, SDM dari sisi kapasitas dan kemampuan hingga tingkat kepercayaan masyarakat menurun.

“Semua permasalahan harus teratasi. Tentu, potensi rumah sakit banyak sekali. Peralatan medis, ruang medis hingga lainnya perlu sentuhan agar bisa dimaksimalkan,” tegas Gus Ipul.

Pihaknya mengapresiasi motto yang diusung RS dr R Soedarsono, yaitu SMART. SMART merupakan kepanjangan dari Senyum, Mutu, Amanah, Respect, Terpercaya. Motto ini harus benar-benar diwujudkan.

Dirincikan, kata Gus Ipul, permasalahan dalam pelayanan terkait antrean untuk berobat (berebut kartu antre). Bahkan, berdasarkan pengakuan masyarakat, pasien harus berangkat pukul 02.00.

Pasien baru dapat antrean pukul 05.00. Lalu menunggu dan baru pukul 10.00 dilayani, karena dokter baru datang. Pasien baru dapat obat pukul 11.00.

“Bayangkan saja, untuk berobat saja membutuhkan waktu berjam-jam. Ini harus dipangkas, jangan dipersulit. Makanya, saya mendorong sistem ini dirubah dan tidak ribet,” kata Gus Ipul.

Mantan Wagub Jatim dua periode ini juga menginginkan pasien yang berusia diatas 60 tahun tidak perlu mengantre. Karena pasien lansia harus mendapatkan prioritas.

“Ini semua harus dirubah. Targetnya sepekan ini sudah bisa dipraktekkan sebagai bentuk tanggung jawab dalam peningkatan layanan kepada masyarakat,” jelasnya.

Gus Ipul berpesan kepada Direktur dan Manajemen RSUD untuk memaksimalkan yang ada. Terpenting harus solid. Frekwensi dan volume harus disamakan. Pembenahan ini untuk perubahan Kota Pasuruan dalam pelayanan kesehatan.

“Semangatnya harus disamakan. Mari kita berbenah dan memperbaiki yang ada untuk membuat perubahan demi Kota Pasuruan,” ungkap Gus Ipul.

Wakil Wali Kota Pasuruan, Mas Adi juga mengajak semua manajemen rumah sakit untuk menyongsong perubahan. Pihaknya sangat sepakat bahwa RS yang terkenal dengan juluk RS Purut menjadi smart hospital.

“Mari kita bersama-sama mengembalikan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap rumah sakit ini,” kata Mas Adi.

Sementara itu, Direktur Utama, RSUD Dr Soedarsono Kota Pasuruan, M Burhan mengaku pihaknya akan menyempurnakan semua kekurangan di RSUD dr R Soedarsono. Termasuk juga akan melakukan penataan SDM dan manajemen internal, digitalisasi pelayanan (sistem antrean online) hinga percepatan pemenuhan sarpras untuk penanganan Covid-19.

“Yang menjadi arahan Pak Wali dan Pak Wawali akan kami perhatikan dan kami sempurnakan,” urai M Burhan. [hil]

Tags: