Gus Ipul Prihatin Jalan Menuju Sembayat Berdebu

Wakil Gubernur Jatim Drs H Saifullah Yusuf memasangkan masker kepada pengendara sepeda motor yang melintas di jalan menuju Sembayat, Gresik akibat jalan tersebut sangat berdebu. [zainal Ibad/bhirawa]

Pemprov Jatim, Bhirawa
Wakil Gubernur Jatim, Drs H Saifullah Yusuf mengaku sangat prihatin atas kondisi jalan menuju Jembatan Sembayat, Kab Gresik dari Surabaya yang rusak dan berdebu. Sebab rusak dan berdebunya jalan itu bisa membahayakan pengguna jalan dan merusak kesehatan.
”Saya prihatin atas kondisi jalan menuju sembayat yang berdebu. Debu yang ada ini akibat  penyelesaian pembangunan dampak dari banyaknya lubang atau jeglongan jalan di daerah ini yang terkenal dengan jeglongan sewu,” ungkapnya, seusai menghadiri kunjungan kerja di Kab Gresik, Minggu (12/3).
Gus Ipul mengatakan, debu yang muncul ini merupakan kritikan tajam kepada pemerintah pusat khususnya balai besar jalan untuk segera memperbaiki dan menyelesaikan pengerjaan jalan. Rasa prihatin selanjutnya adalah banyaknya debu efek yang ditimbulkan dan berdampak langsung bagi kesehatan kepada pengguna jalan.
”Saya prihatin, debu yang seperti ini jika terus dibiarkan dapat menimbulkan efek kesehatan yang sangat berbahaya bagi masyarakat yang melewati jalan ini,” ungkapnya dengan menggunakan penutup muka atau masker,” ujarnya.
Dihadapan wartawan yang mewawancarainya, Gus Ipul mengaku memperoleh informasi bahwa proyek pembangunan jalan dan jembatan sembayat ini sudah ditunjuk pemanang lelangnya. ”Intinya, kami meminta kepada balai besar untuk betul-betul bisa memperhatikan kerusakan jalan yang menimbulkan debu dan berdampak kepada masyarakat. Ini sudah sangat menganggu pengendara,” imbuhnya dengan kesal.
Gus Ipul meminta kepada pemenang proyek pembangunan jalan dan sembayat untuk mempercepat pengerjaan proyek. Paling lambat 1-2 minggu harus ada progres,minimal ada pemberian air atau disiram agar debu tidak bertebaran.
”Tiap hari kami menerima pengaduan masyarakat terhadap kerusakan jalan melalui layanan pengaduan di pemprov. Akan tetapi, kami tidak bisa berbuat banyak selama anggaran untuk pembangunan, melalui Kementrian Pekerjaan Umum lewat Balai Besar. Tugas kami adalah terus mendorong, mengingatkan penyelesaian pembangunan jalan agar masyarakat tidak dirugikan,” pungkasnya. [iib.eri]

Tags: