Gus Ipul Salawatan Bersama Habib Syech

Salawat bersama Habib Syech bin Abdul Qadir Assegaf, Gus ipul, bupati dan puluhan ribuan jamaah di GOR Bung Karno Nganjuk.(ristika/bhirawa)

Salawat bersama Habib Syech bin Abdul Qadir Assegaf, Gus ipul, bupati dan puluhan ribuan jamaah di GOR Bung Karno Nganjuk.(ristika/bhirawa)

Nganjuk, Bhirawa
Wakil Gubernur Jawa Timur Syaifulah Yusuf, Bupati Drs. H. Taufiqurrahman, Wakil Bupati KH. Abdul Wakid Badrus, forum pimpinan daearah (Forpimda), serta sejumlah tokoh agama Kabupaten Nganjuk menghadiri acara ‘Nganjuk Bersholawat’. Lapangan parkir GOR Bung Karno dipadati sekitar 10 ribu umat Islam untuk mengikuti ceramah Habib Syech bin Abdul Qadir Assegaf.
Wakil Gubernur Jawa Timur atau biasa disapa Gus Ipul menyebutkan, bersalawat dapat mengurangi perbuatan-perbuatan yang mengarah kepada tindakan kriminal. Disampaikan, khusus regional Jawa Timur, tingkat kejahatan tinggi sekali. Bahkan, diantaranya melibatkan anak-anak usia sekolah.
Disadari, pengaruh dunia global saat ini sudah tidak dapat dibendung,hingga waktu anak banyak dihabiskan untuk browsing gambar, foto bahkan video porno di internet. Lewat salawatan, Gus Ipul menandaskan, kepada orang tua untuk selalu mendampingi anak-anaknya agar tidak terjerumus dalam dunia yang menyesatkan. “Yang dibuka bukan materi pelajaran, tapi gambar-gambar dan video porno,” jelasnya.
Bupati Taufiqurrahman dalam sambutannya menyampaikan sholawatan  dimaksudkan untuk mendoakan warga Nganjuk agar mendapat keselamatan dalam segala hal. Termasuk peningkatan kesejahteraan dan perkembangan pembangunan.
Selain itu, bersalawat dapat meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan bansa, karena peserta datang dari beberapa penjuru kota di Jawa Timur. “Dengan besalawat bersama puluhan umat, doanya bisa lebih baik,” ujar Bupati Nganjuk.
Dari pengamatan Bhirawa, jamaah yang hadir tidak hanya dari Nganjuk saja, melainkan dari sejumlah wilayah di Jawa Tomur, seperti dari Kabupaten Pacitan, Madiun, Ngawi, Blitar, Kediri, Tulungagung, Jombang, Bojonegoro, dan lain-lain.
Nama Habib Syech sebagai pendakwah, boleh jadi belum dikenal secara luas di masyarakat. Namun di kalangan jamaah majelis salawat atau kegiatan Maulidan, sudah cukup dikenal. Terutama karena tokoh juga menciptakan lagu qashidah yang nada dan iramanya dapat diterima masyarakat, baik masyarakat yang akrab dengan kegiatan majelis salawat maupun masyarakat awam.
Dengan suara yang merdu ini, habib yang satu ini berhasil memikat kalangan muda sehingga mereka menyukai qashidah dengan syair-syair yang seluruhnya bersumber dari kitab Simthud Durar tersebut. Tidak jarang pula kemudian kalangan muda ikut bergabung dalam majelis salawat yang sudah ada. Syair-syair qashidah yang dibawakan Habib Syech bukanlah syair puji-pujian yang baru, namun Habib Syech berhasil mengemas irama pembacaan maulid tradisional menjadi lebih indah. [ris]

Tags: