Gus Ipul Siap Perangi Tiga Penyakit Kronis di Jatim

Saifullah Yusuf (kiri) didampingi Bupati Mojokerto, Mustafa Kamal Pasa (MKP) dan wakil bupati, Pungkasiadi menghadiri festival wayang di Kab Mojokerto. [kariyadi/bhirawa].

Kab Mojokerto, Bhirawa
Statemem menarik dikontarkan Wakil Gubernur Jatim, Saifullah Yusuf saat menghadiri pagelaran wayang kulit di Kab Mojokerto. Orang nomer dua di Jatim ini menyatakan tekad memerangi penyakit kronis di Jatim yakni Tuberculosis (TBC), kusta dan AIDS.
”Selain itu masyarakat Jatim juga saya harapkan bijak dalam memanfaatkan kecanggihan new media, dan memerangi Narkoba,” ujar Gus Ipul disela-sela menghadiri Festival Wayang Kulit 2017, yang juga dihadiri bupati dan wakil bupati Mojokerto, Mustofa Kamal Pasa dan Pungkasiadi, di Lapangan Desa Bandung, Kec Gedeg.
Menurut Gus Ipul,  tiga PR penting itu yang harus diatasi Jatim saat ini. Caranya yakni memberantas TBC dengan TOSS TB (Temukan Obati Sampai Sembuh Tuberkulosis),
”Data yang ada saat ini Jatim berada pada urutan dua penderita TBC di Indonesia. Begitupun AIDS dan kusta yang kerap lekat dengan stigma negatif, semua bisa diobati. Kehadiran new media (social media dengan support internet canggih), harus disikapi dengan bijak. Gunakan untuk hal-hal positif dan bermanfaat,” imbuhnya.
Wagub Jatim menambahkan, Festival Wayang Kulit 2017 dengan lakon Makrifat Dewaruci, diharapkan menjadi wadah pemersatu masyarakat. Sementara itu, Bupati Mojokerto MKP menyebut bahwa kesenian wayangan merupakan implementasi suara masyarakat.
”Wayangan adalah implementasi semua suara baik masyarakat, pemimpin, dinamika politik, harmoni berbangsa dan beragama. Sejarah panjang Kerajaan Majapahit dan penyebaran Islam, juga tidak lepas dari keberadaan wayang sebagai bentuk akulturasi budaya,” terang Bupati MKP.
Lakon Makrifat Dewaruci sendiri dibawakan apik oleh Dalang Ki Enthus Susmono yang juga menjabat sebagai Bupati Tegal, Jawa Tengah. Ki Enthus Susmono tercatat sebagai penerima gelar Doktor Honoris Causa bidang seni-budaya dari International Universitas Missouri, Amerika Serikat, dan Laguna College of  Bussines and Arts, Calamba, Philippina (2005). Gaya khas sabetan wayang Ki Enthus dan kepiawaian meramu wayang sebagai media komunikasi, beradu segar dengan limbukan seniman kawakan Jatim seperti Cak Tawar dan Agus Kuprit. [kar]

Tags: