Gus Sholah Tawarkan Pelajar Amerika Mondok di Pesantren

Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Robert O Blake Jr didampingi KH Salahuddin Wahid saat berkunjung ke Pesantren Tebu Ireng,  Kamis (11/12).

Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Robert O Blake Jr didampingi KH Salahuddin Wahid saat berkunjung ke Pesantren Tebu Ireng, Kamis (11/12).

Jombang, Bhirawa
KH Salahuddin Wahid (Gus Sholah) menawarkan pertukaran pelajar Amerika untuk belajar di Pesantren Tebuireng. Tawaran itu disampaikan adik Gus Dur ini kepada Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Robert O Blake Jr saat berkunjung ke pesantren yang didirikan KH HAsyim Asy’ari,  Kamis (11/12).
“Saya sampaikan ke Pak Dubes, ada belasan santri Tebuireng yang belajar ke Amerika. Kami berharap pelajar dari Amerika ada yang belajar dan tinggal di pesantren selama beberapa bulan,” ujarnya.
Menurut Gus Sholah, para pelajar Amerika, terutama dari agama yang berbeda perlu diberi kesempatan mempelajari tentang agama Islam dan pesantren. Dengan tinggal di pesantren, diharapkan para pelajar Amerika memahami Islam dan kehidupan pesantren.
Langkah tersebut, tambah Gus Sholah, penting dilakukan untuk menyampaikan pesan kepada dunia bahwa perbedaan agama tidak menjadi soal dalam upaya menciptakan perdamaian dunia. “Dengan begitu, kita bisa membuktikan bahwa perbedaan agama di dunia tidak menjadi masalah bagi kedamaian dan kehidupan masyarakat dunia,” ujar dia.
Cucu pendidi NU ini menambahkan, demokrasi di Indonesia yang didukung dengan kuatnya budaya toleransi dan penghargaan atas keberagaman telah diakui dunia internasional. Karena itu, kemampuan bangsa Indonesia meramu dan merangkai serta menyatukan bangsa meski berda suku, ras, agama dan keyakinan perlu ditularkan kepada bangsa lain.
Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Robert O Blake Jr menyambut baik gagasan Pengasuh Pesantren Tebuireng Jombang KH Salahuddin Wahid. Pihaknya akan berupaya menambah jumlah pelajar dari Amerika untuk belajar ke Indonesia.
Sementara itu terkait kunjungannnya ke makam Gus Dur ini, Robert O Blake Jr, menyatakan kekagumannya terhadap KH  Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Dia menyatakan bagi masyarakat Amerika, Gus Dur adalah tokoh yang mampu mengajarkan kepada dunia nilai toleransi, demokrasi, hak asasi dan anti kekerasan.
Di Amerika, tambah Robert, Gus Dur disejajarkan dengan Martin Luther King, tokoh dari Amerika yang konsisten memperjuangan hak asasi, kesetaraan dan demokrasi. Oleh masyarakat Amerika, Gus Dur dikenal sebagai pejuang demokrasi, toleransi dan anti kekerasan.
Robert menyebutkan, jasa besar Gus Dur kepada Indonesia dan masyarakat dunia bisa dirasakan dari perkembangan kehidupan demokrasi di Indonesia. “Masyarakat Amerika mengagumi perkembangan kehidupan demokrasi di Indonesia,” katanya.
Selain itu, tambah Robert, kuatnya demokrasi di Indonesia, didukung oleh budaya toleransi dan plurarisme yang menjadi percontohan dunia.  Robert O Blake  kemarin berkunjung ke sejumlah tempat di Jombang. Sebelum ke Pesantren Tebuireng, Robert dan rombongan juga berkunjung ke salah satu lembaga pendidikan milik Nahdlatul Ulama yang ada di Kecamatan Mojoagung.  [rur]

Tags: