H Harsono, Pelopor Kawasan Agrowisata Moncel

H Harsono melihat perkembangan tanaman jambu di lahan tandus yang kini diubah menjadi lahan subur. Kebun jambunya ini terletak di Dusun Moncel, Desa Juglangan, Kecamatan Kapongan, Kabupaten Situbondo. [sawawi]

Dulu Lahan Tandus, Kini Bisa Ditanami Aneka Buah Lokal dan Impor
Kabupaten Situbondo, Bhirawa
Masyarakat Situbondo sudah tidak asing lagi dengan sosok H Harsono. Selain piawai bertani, pria yang sejak remaja suka nyantri itu dikenal sebagai pemilik usaha bisnis buah segar di pedesaan dan perbukitan. Terbukti, saat ini Harsono bisa mengubah kawasan tandus di Dusun Moncel, Desa Juglangan, Kecamatan Kapongan, Situbondo menjadi pusat bisnis aneka buah segar yang siap dikirim ke berbagai pasar di Provinsi Jatim dan bahkan pasar nasional. Usaha Harsono kini semakin berkibar seiring dengan banyaknya relasi yang berhasil ia bangun.
Ketertarikan Harsono kepada dunia bisnis muncul sejak masih berusia muda. Berbekal ilmu yang ia miliki, Harsono saat itu mencoba membuka lahan bisnis tanaman buah segar seperti jambu, pepaya, tebu, buah naga dan buah lainnya. Dengan perlahan, Harsono berhasil mengembangkan bisnis buah segar itu hingga tembus pasar lokal, regional dan nasional.
“Saya awalnya sempat kerjasama dengan para pemilik stan pasar buah di Situbondo. Lambat laun permintaan kebutuhan buah kian meningkat hingga saat ini ke tetangga Kabupaten Situbondo. Belakangan ini juga saya kirim ke pasar Jatim dan sebagian nasional,” kata Harsono.
Dengan pundi-pundi kesuksesan bisnis buah segar itulah, Harsono kini kian terkenal di pusat pasar buah. Namun demikian, Harsono tidak cepat puas dengan apa yang sudah berhasil ia raih dibisnis tersebut. Berbekal jaringan yang luas, kini Hartono melirik sejumlah lahan tandus dan kering lainnya untuk dikembangkan menjadi sentra penghasil buah segar tambahan. “Disini saya juga menanam buah belimbing dan pepaya Thailand. Selain itu saya juga mengembangkan tanaman jambu non biji,” tuturnya.
Buah ide Harsono kini kian cerah seiring suksesnya merubah kawasan Moncel menjadi pusat buah segar di Situbondo. Agar bisnisnya memiliki banyak manfaat, Harsono melibatkan sejumlah pemuda yang ada di sekiar kawasan Moncel sebagai mitra kerja pengembangan budidaya tanaman buah segar. “Alhamdulillah, kini kami sudah bisa membantu para pemuda untuk ikut menikmati hasil tanaman aneka buah segar di kawasan Moncel,” ujarnya.
Saat berkunjung ke kawasan Moncel, Harsono mengajak Bhirawa mengunjungi beberapa tanaman buah-buahan, termasuk pembibitan, pemupukan hingga lokasi pemetikan buah. Harsono mengatakan, tanaman buah yang dikelolanya kini semakin berkembang pesat seiring meluasnya pusat kebun Moncel binaanya. “Biasanya banyak warga yang order untuk dijual kembali di pasar. Selain itu ada juga warga yang membeli untuk di konsumsi sendiri buat hajatan pernikahan,” ungkapnya.
Pelan namun pasti, perkembangan kawasan agrowisata yang di kelola Harsono tidak hanya dikenal di Kabupaten Situbondo saja, melainkan sudah sampai berbagai wilayah daerah di Jatim. Selain memiliki kekhasan rasa tersendiri, kata Harsono, aneka buah-buahan yang ia budidayakan juga memiliki harga yang cukup terjangkau. “Buah buahan ini, kami jual di beberapa pasar terkenal. Diantaranya di Malang, Jember dan pasar Sidoarjo. Pelanggan sudah tahu, buah jambu, belimbing dan pepaya hasil tanaman Situbondo,” paparnya.
Harsono mengisahkan awal ide membangun kawasan pusat buah di Moncel, berasal dari perjalanannya ke Negeri Sakura, Jepang beberapa tahun silam. Harsono, merasa kagum oleh budidaya tanaman buah agrowisata di Jepang, padahal tanahnya tidak se subur di tanah air. Berbekal ilmu dari Jepang itulah, Harsono pertama membuka lahan seluas enam hektare di kawasan Moncel. “Pertama saya menanam buah melon dan aneka buah-buahan lain. Alhamdulillah, ilmu dari Jepang itu dapat membuahkan hasil yang menggembirakan,” terangnya.
Dengan kawasan agrowisata Moncel sekarang ini, lanjutnya, banyak masyarakat terdekat yang dahulu kesulitan pekerjaan, kini bisa meningkatkan taraf ekonominya dengan ikut berkecimpung dalam pola tanaman buah buahan miliknya. Dengan pengembangan budidaya pertanian ini, menurut Harsono, masyarakat bisa kembali menyatu dengan alam, sehingga rakyat Situbondo akan makmur. “Itulah yang kita harapkan Situbondo dimasa mendatang,” ujarnya.
Santi, pelanggan tetap buah hasil produksi tanaman Harsono mengakui buah-buahan yang ditanam di kawasan Moncel, di Desa Juglangan, Kecamatan Panji memiliki  rasa yang beda dengan hasil tanaman buah di tempat lain.
Apalagi, kata Santi, kini tanaman kebun buah milik Harsono disulap menjadi kawasan agrowisata aneka buah-buahan segar seperti jambu biji merah jenis Bangkok, belimbing Thailand dan pepaya California. “Kawasan ini katanya sudah lama menjadi desa wisata. Ketika saya tanya sama pemiliknya Harsono, dalam waktu dekat juga akan dikembangkan menjadi ikon eko wisata,” kata Santi. [Sawawi]

Tags: