Habib Hadi Bertemu TKSK dan PSM se-Kota Probolinggo

Wali kota Hadi serahkan bantuan sosial peralatan dapur.[wiwit agus pribadi/bhirawa]

Bantuan Peralatan Usaha Harus Dimanfaatkan Sebaik-baiknya
Pemkot Probolinggo, Bhirawa.
Tingkatkan penyelenggaraan kesejahteraan sosial di tingkat kecamatan, Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos, PPPA) Kota Probolinggo mengundang Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) dan Pekerja Sosial Masyarakat (PSM), untuk mengikuti pembinaan, di Ballroom Majapahit, Bale Hinggil.
Wali Kota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin Selasa (30/11) menyampaikan, TKSK dan PSM adalah warga masyarakat yang atas dasar rasa kesadaran dan tanggungjawab, didorong oleh rasa kebersamaan, kekeluargaan dan kesetiakawanan sosial yang secara sukarela mengabdi untuk pembangunan kesejahteraan sosial.

“Itu saya apresiasi, sebagai mitra kerja pemerintah yang bergerak di bidang sosial, teman-teman TKSK dan PSM langsung sigap. Utamanya selama masa pandemi ini, yang bersentuhan langsung dengan masyarakat terdampak, sehingga tidak ada lagi informasi simpang siur yang berkembang di masyarakat, seperti yang dialami di daerah lain. Saya bangga,” katanya.

Maka dari itu, Wali Kota Habib Hadi berharap kegiatan ini dapat memberdayakan sumber potensi kesejahteraan sosial untuk meningkatkan motivasi, kemampuan dan keterampilan TKSK dan PSM yang hebat, serta menjadi tenaga yang professional dan berjiwa sosial sekaligus berperan dalam upaya penyelesaian berbagai permasalahan sosial.

Habib Hadi menambahkan, pemerintah tentunya tak bisa bekerja sendiri dalam pelaksanaan tugas-tugas pembangunan kesejahteraan sosial, kekuatan berbasis masyarakat seperti potensi sumber kesejahteraan sosial, harus dioptimalkan perannya. Baik pencegahan dan penanganan masalah sosial serta pemberdayaan masyarakat.

TKSK dan PSM juga diharapkan mampu menghadapi tantangan dan isu-isu serta kondisi yang berkembang di tengah-tengah masyarakat, mampu berinisiatif merespon permasalahan yang berkembang di masyarakat.

“Saya pesan, mohon untuk bisa juga mengedukasi masyarakat, utamanya lansia, terkait pentingnya vaksinasi. Apalagi Kota Probolinggo sudah berada di level 2, ini berarti pertumbuhan ekonomi semakin menaik,” tegasnya.

Kepala Dinsos PPPA Rey Suwigtyo menerangkan, pembinaan ini bertujuan untuk membangun korsa TKSK dan PSM se-Kota Probolinggo, yang akan melakukan kegiatan sosial termasuk melaporkan masalah-masalah yang ada di lapangan dan dikoordinasikan dengan lurah serta camat.

Selain itu, untuk meningkatkan sinergi dan komunikasi lintas sektoral, memaksimalkan tugas peran dan fungsi TKSK dan PSM. TKSK dan PSM, sebagai perwujudan partisipasi masyarakat dan ujung tombak penyelenggara kesejahteraan sosial di tingkat kecamatan, maka pengetahuan dan keterampilan perlu ditingkatkan.
Untuk mendukung pemulihan ekonomi, khususnya bagi pelaku usaha mikro.

Wali Kota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin juga menyerahkan bantuan sarana penunjang peralatan usaha, bagi pelaku usaha mikro. Sebanyak 75 orang pemilik usaha mikro mendapatkan stimulus bantuan peralatan usaha yang disesuaikan dengan jenis usaha yang dijalankan.

Beberapa diantaranya mesin jahit listrik, timbangan digital, alat bor, gerinda, rak piring, rombong nasi, mesin obras, genset, etalase toko, peralatan salon dan peralatan penunjang sejenis lainnya.

Melalui kegiatan ini, Wali Kota Habib Hadi berpesan agar peralatan bantuan ini bisa dimanfaatkan untuk pengembangan usaha.

“Dan saya minta alat-alat yang diberikan ini dimanfaatkan sebaik-baiknya karena tujuan pemerintah memberikan alat-alat ini supaya bisa memberikan dampak positif ekonomi,” pesan Habib Hadi.

Untuk makin memotivasi para pelaku usaha, wali kota berjanji akan menambahkan bantuan lainnya jika kedepan menunjukkan perkembangan yang positif.

“Kalau memang betul-betul bermanfaat, masih ada kurang lagi, usahanya lancar kita akan tambah lagi bantuannya, mana yang semangat, mana yang giat, kita perhatikan,” jelas Wali Kota Habib Hadi.

Terkait mengenai level PPKM, orang nomor satu di Kota Probolinggo itu juga kembali mengajak masyarakat untuk turut mensukseskan program vaksinasi bagi lansia.

“Jadi segera untuk vaksin, kalau sudah vaksin, level 1 aktivitas sudah boleh normal tapi dengan protokol kesehatan,” katanya.

Sebagai bentuk komitmen pelaku usaha dengan pemerintah, Kepala DKUPP Fitriawati melarang pelaku usaha untuk menjual peralatan bantuan dari pemerintah kota.

“Tidak boleh, sudah ada aturannya, mereka (penerima bantuan) harus membuat surat pernyataan ada tanda tangan bahwa peralatan yang kita berikan tidak boleh dijual,” ungkap Fitriawati.

Sementara itu, salah satu penerima bantuan Misnani warga Jrebeng Lor yang hadir di sesi pertama mengaku akan menggunakan bantuan peralatan tersebut untuk mengembangkan usaha rengginangnya.

“Senang, peralatan dapur nanti ya buat rengginang itu dah, Insya Allah untuk menambah produksi,” ungkap pemilik usaha Rengginang merk Nyoto itu.

Hadir bersama Wali Kota Probolinggo dan Kepala DKUPP diantaranya Asisten Perekonomian dan Pembangunan (Asekbang) Setiorini Sayekti, Kadinsos PPPA Rey Suwigtyo, Kepala Bappeda Litbang Tartib Goenawan dan camat terkait.(Wap)

Tags: