Habib Hadi: Pengembangan Karapan Sapi Brujul Jadi Progam Kerja 99 Hari

Walikota Probolinggo Habib Hadi Zaenal Abidin (kaos bergaris) didampingi Kepala Disbudpar Pemprov Jatim Sinarto dan Kepala Bakorwil V Jember R.Tjahjo Widodo bersama Jawara Kerapan Sapi Brujul yang digelar Minggu (24/2/2019) kemarin. 

(Kerapan Sapi Brujul Icon Pemkot Probolinggo)

Probolinggo, Bhirawa
Kerapan sapi brujul menjadi icon kota Probolinggo dan menjadi salah satu program unggulan dalam 99 hari program kerjanya pasca dikukuhkan menjadi Walikota Probolinggo oleh Gubernur Jatim beberapa waktu lalu.
Hal ini disampaikan Walikota Probolingo Habib Hadi Zaenal Abidin saat menyaksikan kerapan sapi brujul yang digelar di Kel. Jrebeng Kidul Kec. Wonoasih, Minggu (24/2/2019).”Kegiatan ini menjadi salah satu agenda yang dilaksanakan pada program 99 hari yang kami tetapkan. Saya menginginkan agar yang dilaksanakan budaya lokal tetap dilestarikan, sehingga tidak hilang ditelan jaman. Saya juga berharap kerapan sapi brujul menjadi icon kota Probolinggo,” harap Walikota Habib Hadi kemarin.
Dikatakannya, tradisi kerapan sapi brujul dikalangan masyarakat berpotensi menjadi destinasi wisata unggulan di kotanya.”Kerapan sapi brujul ini memiliki daya tarik tersendiri bagi wisatawan lokal dan mancanegara, sehingga menjadi salah satu destinasi yang mereka kunjungi. Selain itu, kegiatan ini menjadi salah satu monen berharga untuk mempererat tali silaturrahmi baik bagi paguyupan kerapan maupun masyarakat pecinta kerapan,” tandasnya pula.
Kepala Bakorwil V Jember R. Tjahjo Widodo mengatakan, kerapan sapi brujul ini merupakan kearifan lokal ( Local wisdom) budaya dan tradisi masyarakat Probolinggo.” Insya Allah kegiatan ini satu-satunya di dunia yang ada di kota Probolinggo. Kerapan sapi yang ada diareal persawahan, dengan percikan (cipatran) air menambah keindahan lomba ini. Tradisi ini menggambarkan kegiatan petani saat akan menamam padi. Mereka berolahraga dan berkreasi dengan menggelar lomba kerapan sapi brujul,” ujar Tjahjo kepada Bhirawa kemarin.
Tjahjo mengaku akan menyampaikan kegiatan kerapan sapi brujul ini kepada Gubernur Jawa Timur, agar bisa dikembangkan menjadi salah satu destinasi wisata internasional di Jawa Timur.” Nanti kita kembangkan dengan berkoordinasi dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Timur. Wisman yang akan ke Bromo, bisa kita ampirkan ke arena kerapan sapi brujul ini. Mereka bisa menikmati kerapan sapi brujul sekaligus bisa melihat produk unggulan yang dimiliki oleh kita Probolinggo,” tandas Tjahjo kemarin.
Sementara, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawab Timur Sinarto mendukung upaya Pemkot Probolinggo untuk mengembangkan kerapan sapi brujul ini menjadi salah satu destinasi wisata berbasis kearifan lokal. Apalagi Probolinggo memiliki pelabuhan tempat bersandarnya kapal pesiar.
“Kerapan sapi brujul ini sangat luar biasa, dan didukung tempat yang sangat agraris. Kedepan perlu ditata bagaimana mengelola lingkungan menjadi indah, kemasan atraksi yang bagus, sehingga kerapan sapi brujul ini  menjadi salah tahapan kunjungan wisman di Jawa Timur,” ujarnya
Disbudpar Jatim sendiri, kata Sinarto mendorong dalam hal promosinya.” Saya pikir tidak sulit dalam mengelola lingkungan menjadi destinasi wisata (tourism) apalagi Walikota Probolinggo sudah berpikir jauh kesana. Kami (Dibudpar) Prov. Jatim akan menerima pikiran-pikiran dalam mengelola tempat ini menjadi tempat yang bagua dan menarik,” pungkasnya.(efi/wit)

Tags: