Hadapi El Nino, PMI Siapkan Rp 1,7 Miliar

PMI Provinsi Jatim siapkan bantuan air untuk atasi tiga daerah yang bakal terdampak kekeringan di cuaca El Nino.

PMI Provinsi Jatim siapkan bantuan air untuk atasi tiga daerah yang bakal terdampak kekeringan di cuaca El Nino.

Surabaya, Bhirawa
Menghadapi fenomena cuaca El Nino yang akan berdampak kekeringan di sekitar wilayah Indonesia, Palang Merah Indonesia (PMI) Pusat telah mensiapkan dana Rp 1,7 miliar untuk mengantisipasi terjadi bencana kekeringan tersebut di lima Provinsi.
Menurut Sekretaris PMI Provinsi Jawa Timur, Drs Djoni Irianto, MMT. PhD saat dikonfirmasi Bhirawa diruang kerjanya, Rabu (10/8) kemarin mengungkapkan, dana Rp 1,7 miliar itu merupakan bantuan dari Amerika Red Cross dan USAID yang akan dibagikan ke lima Provinsi yakni, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur yang akan berlangsung akhir Agustus hingga Desember 2016 ini.
“Di Jatim sendiri nantinya akan ada tiga Kabupaten yang akan mendapatkan pembagian dana tersebut yakni Kabupaten Trenggalek, Kabupaten Tulungagung dan Kabupaten Nganjuk. Di setiap Kabupaten nantinya akan diambil dua desa saja yang paling mengalami kekeringan,” terangnya.
Djoni menambahkan, adapun bantuan yang akan diberikan oleh PMI provinsi sendiri berupa pendistribusian air sekaligus perbaikan infrastruktur.
“Kami akan bekerjasama dengan Pemda setempat, untuk airnya PMI yang beli akan tetapi untuk tangkinya bisa dari PDAM atau Dinas PU, namun apabila mereka tidak bisa menyediakan tangki maka kami juga siap turunkan tangki milik PMI,” jelasnya.
Sementara terkait dengan perbaikan infrastruktur, rencananya akan diadakan pebaikan pipanisasi bagi daerah yang sudah memiliki sumber air. “Jadi kalau sumber airnya sudah ada, tapi karena banyaknya pipa yang rusak sehingga air tidak bisa terdistribusi maka akan kami ganti dengan pipa yang baru,” ujarnya.
Sedangkan program yang diperuntukan untuk 2.400 KK ini juga memiliki beberapa program diantaranya pipanisasi, penampungan air, penjernian air dan sosialisasi pola hidup sehat bagi masyarakat dan sekolah di daerah tersebut.
“Kalau total dana dari Rp 1,7 miliar itu kami belum bisa memastikan mendapat bantuan berapa, karena saat ini kami sedang menyusun proposal untuk diserahkan ke pusat. Yang pasti semakin besar Kepala Keluarga yang perlu dibantu maka bantuanya juga besar,” tutur Djoni.
Sebenarnya daerah kekeringan di Jatim masih banyak seperti di Gresik, Lamongan dan daerah lainnya, namun masih bisa diatasi berbeda dengan tiga daerah tersebut yang tergolong kekeringanya paling parah.
Untuk itu bagi Djoni yang terpenting adalah adanya kerjasama dengan Pemkab setempat, supaya Pemkab bisa turut ikut berpartisipasi mengatasi kekeringan yang ada di daerahnya. “Jadi tidak dilepas begitu saja karena sudah ada yang membantu mengatasi kekeringan di daerahnya,” tandasnya. [riq]

Tags: