Hadapi Lebaran 2019, BI Malang Siapkan Uang Pecahan Rp4,7 Triliun

Ny. Hj. Widayati Sutiaji, didampingi Kepala Perwakilan BI Malang Azka Aminurrido melepas balon udara menandai peresmian penukaran uang pecahjan di Gedung Kartini Jalan Tangkuban Perahu Kota Malang Ahad 26/5 kemarin.

Kota Malang, Bhirawa
Persiapan perayaan Hari Raya Idul Fitri (Lebaran), selalu identik dengan pecahan peredaran uang baru. Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Malang dan sekitarnya, Bank Indonesia (BI) Malang menyiapkan uang tunai sebesar Rp 4,7 triliun untuk melayani penukaran uang pecahan.
Kepala Perlawakilan Bank Indonesia (BI) Malang, Azka Subhan Aminurrido, kepada sejumlah wartawan, disela-sela penukaran uang pecahan di Gedung Kartini, Jalan Tangkuban Perahu Kota Malang, Ahad 26/5 kemarin.
Azka menguraikan, jumlah tersebut merupakan estimasi kenaikan dari jumlah kebutuhan uang selama Bulan Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri, lebih banyak 20 persen dibanding tahun 2018 yang lalu, sebesar Rp 3,9 triliun.
“Uang pecahan sebanyak itu, dipersiapkan baik untuk penarikan secara tunai melalui kantor layanan maupun mesin ATM masing-masing perbankan, serta melalui pelayanan kas keliling,”urai Azka.
Ia lantas menyampaikan penukaran uang dilakukan serentak di 72 titik outlet Bank Umum dan 49 titik outlet BPR sewilayah BI Malang, yang berada di Kota dan Kabupaten Malang, Kota Batu, Kota dan Kabupaten Pasuruan serta Kota dan Kabupaten Probolinggo.
Jika penukaran uang tahun lalu dilakukan ditempat terbuka, tetapi tahun ini masyarakat dilayani di tempat tertutup dan ber AC, sehingga saat antri mereka duduk dengan rapi menunggu panggilan sesuai dengan nomor urut.
“Kalau tahun kemarin dilakukan di tempat terbuka, yang sekarang di sini, ruangannya ber-AC agar lebih nyaman, semoga semuanya bisa nyaman, agar tidak seperti kemarin sempat ada yang pingsan,”urai Azka.
Pelayanan dimulai 26 Mei-2 Juni 2019 pada titik-titik strategis dengan menggunakan 13 mobil kas keliling yakni 1 mobil milik Bank Indonesia dan 12 mobil lain milik bank umum. Ahad kemarin, merupakan hari pertama sekaligus launching yang dilakukan oleh istri Wali Kota Malang, Widayati Setiaji.
Widyati Sutiaji, mengapresiasi, langkah BI dalam penukaran uang tahun ini, masyarakat tidak harus antri berjubel dan berpanas-pasan, tetapi disediakan tempat yang representatif.
“Ini sangat bagus, tidak ada desak-desakan, semuannya bisa duduk dengan tertib, dan tinggal menunggu dipanggil saja. Saya melihatnya sangat senang, ini sangat menyenangkan bagi masyarakat,”tuturnya.
Hidayati, juga sempat menyapa masyarakat yang sedang mengantri, meraka sudah mengantri pukul 05,00 WIB. Meski loket baru dibuka pukul 08.00. Mereka secara berurutan memenuhi dalam Gedung Kartini dan halamannya di Jalan Tangkuban Perahu Kota Malang.
Sesuai ketentuan, masyarskat hanya mendapat kesempatan menukarkan satu paket. Penukaran gratis tanpa dipungut biaya dengan hanya membawa bukti kartu identitas diri berupa E-KTP.
Satu paket terdiri dari pecahan Rp 2.000, Rp 5.000, Rp 10.000 dan Rp 20.000 masing-masing satu bandel berisi 100 lembar. Satu orang dengan identitasnya hanya berlaku satu kali penukaran.
Setiap KTP para penukar akan di-scan dan tersimpan dalam program komputer, sehingga masing-masing orang tidak dapat melakukan penukaran kembali. Waktu penukaran selama 8 hari ke depan dan sehari antrian dibatasi hanya sampai 1.200 orang antrian. [mut]

Tags: