Hadapi MEA 2015, Dinas Cipta Karya Bentuk Pa’tuman

Bisnis Development Manager Debindo, Raditya Zafir Ahmad mendampingi Kepala Seksi Pengujian Material dan Bangunan Dinas PU Cipta Karya dan Tata Ruang Provinsi Jawa Timur, Bambang Sukardono beserta Wakil Ketua Umum Bidang Organisasi Kadin Jatim, Deddy Suhajadi dan Kepala UPT Informasi Teknologi Bangunan Perumahan dan Pemukiman Provinsi Jawa Timur saat meninjau stan genteng di pameran material dan teknologi bangunan di Grand City Surabaya, Rabu (22/4) kemarin.

Bisnis Development Manager Debindo, Raditya Zafir Ahmad mendampingi Kepala Seksi Pengujian Material dan Bangunan Dinas PU Cipta Karya dan Tata Ruang Provinsi Jawa Timur, Bambang Sukardono beserta Wakil Ketua Umum Bidang Organisasi Kadin Jatim, Deddy Suhajadi dan Kepala UPT Informasi Teknologi Bangunan Perumahan dan Pemukiman Provinsi Jawa Timur saat meninjau stan genteng di pameran material dan teknologi bangunan di Grand City Surabaya, Rabu (22/4) kemarin.

Surabaya, Bhirawa
Menjelang Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada akhir 2015 perlu diwaspadai bagi pelaku konstruksi di tanah air khususnya juga bagi tukang dan mandor supaya tidak kalah bersaing dengan tenaga dari luar negeri.
Untuk itu Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Provinsi Jawa Timur telah membentuk paguyuban bagi tukang dan Mandor yang disingkat dengan Pa’tuman (Paguyuban Tukang dan Mandor) dengan tujuan memberikan pelatihan sesuai dengan Standart Nasional Indonesia (SNI) serta memberikan sertifikasi.
“Menghadapi MEA antara pihak produsen dengan tukang bangunan ini harus ada kerjasama dimana pihak produsen turut membimbing tukangnya sehingga tukang ini bisa menjadi ujung tombak pemasaran karena sebaik apapun produk tanpa dipasang dengan baik hasilnya juga kurang baik,” ungkap Kepala Seksi Pengujian Material dan Bangunan Dinas PU Cipta Karya dan Tata Ruang Provinsi  Jawa Timur, Bambang Sukardono, usai pembukaan Indonesia Building Technologi Expo di Grand City Surabaya, Rabu (22/4) kemarin.
Bambang menambahkan melalui paguyuban inilah pihaknya mengumpulkan semua tukang yang ada di Jawa Timur dan memberinya pelatihan dengan SNI supaya mereka bisa bersaing dengan tukang maupun mandor dari luar negeri.
Bahkan saat ini sudah ada sekitar 10 ribu tukang yang sudah dilatih oleh Semen Gresik dan yang sudah disertifikasi sekitar 5 ribuan sedangkan yang baru masuk paguyuban baru 100 tukang. “Saya yakin, tanpa adanya tukang yang bagus, bersertifikasi, skill dan sikap yang baik produk apapun tidak akan bagus cara kerjanya,” katanya.
Sementara untuk melatih tukang dan mandor terhadap teknologi yang modern Dinas Cipta Karya merasa optimistis mereka bisa namun masih membutuhkan waktu. “Kita menyadari latar belakang pendidikan para tukang ini tapi saya yakin mereka mampu untuk itu kami membutuhkan waktu dan kerjasama yang benar-benar dari para produsen ini,” tandasnya.
Sedangkan menurut Wakil Ketua Umum Bidang Organisasi Kadin Jatim, Deddy Suhajadi, produsen material dan teknologi bangunan harus mampu bersaing dengan produk luar negeri. Karena selama ini di negara Indonesia lebih banyak kemasukan barang dari dalam sedangkan untuk eksportnya sendiri sangat kurang.
“untuk mengangkat negara ini kedepan kita harus bisa lebih banyak eksport produk kita ke 10 negara dan saya berharap bisa terciptanya single market diantara 10 negara yang tergabung dalam MEA, seperti produksi genteng bisa di standart internasionalkan dan bisa digunakan oleh 10 negara ini,” pungkasnya
Jadi genteng yang digunakan 10 negara tadi bentuknya akan sama dengan satu produk genteng, apalagi kalau produk-produk lainnya juga bisa seperti itu pasti pihak Eropa maupun Amerika akan kalah bersaing.
Apalagi sebentar lagi akan ada tambahan enam negara lagi yang turut bersaing yakni China, Korea, Jepang, India, Australia dan Switzerland, untuk itu Indonesia jangan sampai kalah dengan negara-negara tersebut seperti Korea dan Jepang.
“Sebab apa yang ada di Indonesia ini hampir sama dengan yang ada di Jepang dan Korea, seperti kendaraan baik motor maupun kendaraan lainnya, sama dengan yang ada di dua negara itu. Makanya kita jangan sampai kalah dengan mereka,” harap Deddy. [riq,ma]

Tags: