Hadapi MEA, Bupati Madiun Cari Terobosan Inovatif

Tampak dari kiri Sekda Kab. Madiun, Ir. Tontro Pahlawanto, Bupati Madiun, Muhtarom, S.Sos, Dr. Dra. Rochyati Basra, Md Kepala Pusat Inovasi Daerah Badan Penelitian dan Pengembangan (BPP) Kepmendagri, Yudi Poerwoko, SH, Ketua Komite Tetap Riskal KADIN Provinsi Jatim. [sudarno]

Tampak dari kiri Sekda Kab. Madiun, Ir. Tontro Pahlawanto, Bupati Madiun, Muhtarom, S.Sos, Dr. Dra. Rochyati Basra, Md Kepala Pusat Inovasi Daerah Badan Penelitian dan Pengembangan (BPP) Kepmendagri, Yudi Poerwoko, SH, Ketua Komite Tetap Riskal KADIN Provinsi Jatim. [sudarno]

Kab Madiun, Bhirawa.
Mengingat daya saing SDM Kab. Madiun masih rendah dan tidak ingin kalah dalam persaingan antar daerah menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), maka perlu banyak berbenah, meningkatkan terobosan serta program pembangunan yang inovatif, berkelanjutan dan konsisten.
Untuk itu Pemkab Madiun menggelar Workshop Recana Aksi Pemkab. Madiun Menghadapi MEA Berbasis Inovasi. di ruang Graha Eka Kapti Pusat Pemerintahan Kab. Madiun, Selasa (26/4) yang dibuka secara langsung oleh Bupati Muhtarom, S.Sos.
Bupati berharap  peserta workshop mengikuti kegiatan ini sampai selesai dan hasilnya dapat dirumuskan dalam bentuk pokok-pokok pikiran untuk dibahas lebih lajut dalam diskusi tim yang selanjutnya dapat dijadikan masukan bagi perencanaan pembangunan daerah.
Lebih lanjut Muhtaron mengatakan, MEA dan Inovasi daerah telah menjadi kebijakan nasional yang harus disikapi dan dijadikan landasan dalam setiap kebijakan daerah. Sebagaimana disampaikan oleh Menteri Dalam Negeri RI bahwa seluruh daerah agar lebih siap menghadapi tantangan dan tuntutan dalam kebijakan otonomi daerah guna menghadapi agenda Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang akan dimulai akhir tahun 2015.
“Demikian pula Gubernur Jatim menandaskan bahwa MEA bukan untuk dihindari melainkan untuk di dihadapi dengan langkah dan upaya tertata agar kita terus survive, mengambil prakarsa dengan melakukan menguatan atau capacity building daya saingnya di koridor MEA,”kata Muhtarom.
Seperti diketahui bersama, MEA adalah kesepakatan integrasi ekonomi dari 10 negara ASEAN pada KTT ke 9 ASEAN pada tahun 2003 di Bali, yang tujuannya untuk mewujudkan pasar tunggal dan basis produksi yang ditandai dengan bebasnya aliran barang, jasa, investasi, tenaga kerja trampil dan perpindahan barang modal secara bebas dari hambatan tarif maupun non tarif. Prioritas MEA meliputi : produk pertanian, otomotif, elektronik, perikanan, produk turunan dari karet, tekstil dan pakaian, produk turunan dari kayu, trasportasi udara, E-ASEAN, kesehatan dan pariwisata.
Terkait Inovasi Daerah lanjutnya, sebagaimana diatur dalam UU No. 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, maksudnya adalah untuk mendorong peningkatan kinerja dalam penyelenggaraan pemerintahan di daerah yang juga menentukan kemajuan daerah. Sehubungan dengan hal tersebut maka kita perlu terus berupaya memacu inovasi daerah untuk meningkatkan daya saing daerah.
Dalam menghadapi isu MEA dan Inovasi daerah, Pemkab. Madiun telah mempersiapkan diri baik itu mengenai kebijakan daerah dan juga potensi sumberdaya alam yang memiliki peluang untuk bersaing diantaranya sektor pertanian tanaman pangan dan buah-buahan, Perkebunan dan Hutan Rakyat, Peternakan, Perikanan serta Perdagangan dan pariwisata. Semua kebijakan tersebut akan mempu meningkatkan kesejahteraan rakyat apabila ditunjang dengan kemampuan SDM yang memadahi.
Sesuai data yang ada Kab. Madiun mempunyai jumlah penduduk sekitar 720.768 jiwa dan 60,40 % nya berpendidikan SLTA/sederajat, 51,14 % lulus SLTP/Sederajat, dan sissanya 37,72 % lulus SD/Sederajat. Sedangkan lulusan Diploma/Sarjana Muda, S1/S II/ S III sekitar 2,15 %. Sedangkan aspek pencari kerja masih didominasi lulusan SLTA/Sederajat sebesar 30,77 %, disusul lulusan SLTP/ Sederajat 23,21 % , tidak tamat sekolah 21,89 %, belum tamat SD/sederajat 13,69 % dan tamat SD/sederajat 8,29 %. Adapun lulusan setingkat Akademi/Diploma/Sarjana Muda, S I/S II /S III sekitar 2, 15 %. [dar]

Tags: