Hadapi Netizen Maha Random

Yudi Jihwindriyo

Yudi Jihwindriyo
Animo para pejuang NIP terus mengalir sepanjang masa pendaftaran seleksi CPNS dan PPPK dibuka mulai 30 Juni hingga 20 Juli mendatang. Lalu lintas data tidak hanya memadati laman resmi Badan Kepegawaian Negara (BKN) di http//sscasn.bkn.go.id. Karena di media sosial milik Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Jatim pun selalu riuh dengan utasan para netizen. Sebagian terlihat serius mencari informasi, tapi tak jarang pula yang sekadar random (acak).
Pengalaman itulah yang harus dinikmati Yudi Jihwindriyo, mimin (admin) akun twitter @bkdjatim yang akhir-akhir ini cukup sibuk dengan berbgai utasan para netizen. Apapun utasannya, aturan pertama yang benar-benar tidak boleh dilanggar adalah jangan marah atau kesal. “Namanya netizen itu kan maha random. Pertanyaan yang sudah pernah dijawab ditanyakan lagi berulang-ulang. Mereka lebih memilih asal nanya dari pada membaca atau mencari tahu dari thread yang sudah ada sebelumnya. Dan meskipun begitu kita gak boleh nesu,” tutur Yudi.
Pria yang juga menjabat Kasubid Perencanaan dan Informasi BKD Jatim itu mengaku harus pandai menyeleksi pertanyaan netizen. Khususnya pertanyaan yang perlu dan penting untuk diketahui banyam orang. Misalnya terkait kualifikasi dan rumpun program studi sebagai syarat CPNS atau PPPK. Pertanyaan semacam ini sangat banyak dan hampir sama, maka terkadang jawaban pun harus dibuat agak santai bahkan tak jarang dibumbui humor.
“Ada tanya tentang statusnya yang sedang menghadapi perceraian. Sementara statusnya di KTP masih belum kawin. Ini pertanyaan unik yang harus dihadapi mimin,” kata Yudi.
Dalam sehari selama masa pendaftaran CPNS, Yudi mengaku ada ratusan mention yang masuk di notifikasi. Semua menunggu jawaban. Namun, karena keterbatasan mimin, dia pun harus menjawab dengan strategi khusus. Salah satunya menjawab saat jam-jam prime time di medsos. Biasanya pagi sekitar pukul 09.00, siang pukul 14.00 – 15.00 dan malam pukul 18.00 – 21.00. Ini dilakukan agar postingan @bkdjatim dengan jumlah follower yang mencapai hampir 27 ribu dapat terbaca secara efektif.
“Berhadapan dengan netizen itu kita seperti terus diuji. Jangan sampai yang kita sampaikan berbeda dengan pengumuman yang sudah dipublikasi. Itu bisa menjadi jejak digital yang malah akan menjadi pertanyaan balik para netizen,” ujar dia.
Sembari terus memahami persyaratan dalam CPNS, kunci yang juga dipegang adalah kerjasama dengan bagian-bagian lain. Sebab, jika ada pertanyaan yang sulit dijelaskan, maka larinya harus meminta petunjuk pimpinan. “Medsos memang sangat efektif saat ini. Karena satu jawaban pertanyaan bisa langsung untuk memberi informasi banyak pihak. Dibandingkan dengan layanan telepon yang dulu pernah kita buka. Satu jawaban ya hanya untuk satu orang penanya itu saja,” ujar Yudi. [tam]

Rate this article!
Tags: