Hadapi Pandemi Covid-19, Disparta Kota Batu Siapkan ‘Dewi Sandra’

Bring Rahardjo merupakan salah satu pengelolaan desa wisata yang mengangkat potensi kuliner di Desa Junrejo Kota Batu.

Kota Batu,Bhirawa
Mengatasi keterpurukan pariwisata Kota Batu akibat pandemi, Pemkot Batu kini meluncurkan Dewi Sandra. Sebuah program inovasi Dinas Pariwisata (Disparta) Batu ini berupaya untuk memberikan kenyamanan dan rasa aman kepada wisatawan sehingga tidak ragu lagi datang ke Kota Wisata Batu.

Kepala Disparta Kota Batu, Arief As Siddiq mengatakan untuk mengangkat kembali sektor pariwisata pihaknya kini mencoba mengangkat potensi lokal pedesaan. Namun wisata lokal ini dipadu dengan program penerapan protokol kesehatan (prokes) sehingga melahirkan program Desa Wisata Sehat Aman dan Ramah (Dewi Sandra).

“Penerapan protokol kesehatan yang optimal akan memberikan kepercayaan sekaligus kenyamanan bagi wisatawan. Dengan demikian mereka merasa aman dalam melakukan aktivitas wisata di masa pandemi ini,”ujar Arief, Jumat (19/2).

Melalui Dewi Sandra, disparta ingin menampilkam potensi lokal yang ada di desa. Pengelola desa wisata harus mampu menunjukkan keramahtamahan dan menunjukkan kedisiplinan dalam menerapkan protokol kesehatan.

“Pengelola Desa Wisata harus bisa menunjukkan keramahtamahan serta protokol kesehatan dalam menyajikan paket wisata, layanan wisata, serta pertunjukkan yang diselenggarakan,” tambah Arief.

Arief mengatakan, desa wisata lebih menonjolkan potensi lingkungan alam. Kearifan lokal yang ada dapat menjadi daya tarik alternatif yang bisa dipilih wisatawan di masa pandemi.
Ia mencontohkan seperti di Pasar Wisata Beringharjo, Desa Junrejo. Di tempat itu sudah dilaksanakan layanan protokol kesehatan dan pengelolaan sanitasi yang baik. Ditambah pula dengan keasrian alam di tempat wisata yang menyajikan jajanan kuliner.

“Rata-rata desa wisata berada di lahan terbuka. Kami tarik ke destinasi wisata alam. Di situ ada beragam tanaman toga juga layanan kuliner yang sehat,” jelas Arief.

Ia mengatakan, program inovasi Dewi Sandra ini telah diterapkan di semua desa wisata di Kota Batu. Pihaknya juga menargetkan tahun 2021 ini semua desa wisata dapat kembali eksis.

Strategi pengelolaan desa wisata juga telah disosialisasikan ke tiap desa/ kelurahan. Dan sudah ada progres yang telah dicapai beberapa desa wisata dalam menerapkan Dewi Sandra. Di antaranya, Desa Pandanrejo, Desa Bumiaji, Desa Pendem, dan Kelurahan Ngaglik.

Dan saat ini, lanjut Arief, pihaknya tengah fokus menangkat potensi Desa Mojorejo, Kecamatan Junrejo. Disparta mengembangkan potensi kuliner serta mengangkat wisata keberagaman agama dengan penambahan destinasi baru.

Diketahui, program inovasi Dewi Sandra ini telah masuk 10 terbaik dalam kompetisi inovasi pelayanan publik (KOVABLIK) di lingkungan Pemkot Batu. Ditargetkan, dalam enam bulan ke depan program inibisa tembus dan bersaing di tingkat regional Jatim.(nas)

Tags: