Hadapi Perubahan Iklim, Layak Lakukan Revolusi Pertanian Berbasis Teknologi

Jakarta, Bhirawa.
Menghadapi perubahan iklim, petani Indonesia harus menggaungkan revolusi pertanian berbasis teknologi. Dengan meng-evaluasi gagal panen yang disebabkan oleh perubahan iklim dan cuaca.

Ketua DPD RI La Nyalla Matalitti menyatakan hal itu, menanggapi perubahan iklim yang melanda sejumlah daerah di Indonesia, dewasa ini. Dia meminta, agar dilakukan evaluasi terhadap model  pertanian yang selama ini dilakukanm Serta menemukan cara melalui teknologi untuk menghadapi perubahan iklim.

“Kita bisa bekerjasama dengan negara negara maju di biang pertanian, yang sudah mampu mengembangkan revolusi pertanan. Sehingga ketergantungan kepada alam akan berkurang,” kataLa Nyalla, mantan Ketum Kadin Jatim.

Dia melihat, selama ini model pertanian Indonesia, masih bergantung pda alam. Seperti yang dialami wilayah Yogyakarta yang rentan mengalami kerawanan pangan yang disebabkan oleh gangguan cuaca. Untuk itu, Yogyakarta selayaknya memetakan kembali tanaman pertanian dan menyesuaikan pola tanam, untuk mengoptimalkan pemenuhan pakan. 

“Adanya gangguan cuaca seperti La Nina, yang mengakibatkan curah hujan tinggi, angin kencang dll. Akan berdampak terhadap produktivitas tanaman pangan yang sangat rentan terhadap cuaca,” ucap La Nyalla.

Persoalan gagal panen yang sering kita alami, kata La Nyalla, karena kita belum mampu menemukan jalan keluar untuk menekan gagal panen yang berkaitan dengan cuaca. Maka diharapkan revolusi pertanian menggunakan teknologi, dapat menemukan jalan keluar atas persoalan tersebut. 

Seperti diketahui, Pemda Yogyakarta tetap berupaya menjaga ketercukupan produksi pangan. Termasuk tanaman pertanian pangan ditengah gangguan cuaca La Nina dan gangguan lainnya pada tahun 2021 ini. Salah satu strategi untuk menjaga ketersediaan pangan, petani Yogyakarta diminta menyesuai kan pola tanam. Disamping akan diletakkan kembali, terkait ketersediaan pangn dan kerawanan pangan di Yogyakarta guna meng- optimalkan pemenuhan pangan. Khususnya ditengah pandemi Covid-19. [ira]

Tags: