Hadapi Server Error hingga Internet Terblokir

Mendikbud Anies Baswedan, Gubernur Dr H Soekarwo dan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini berdialog dengan Azrul, siswa SMA Hangtuah I Surabaya sebelum pelaksanaan UNBK, Senin (4/4). Kehadiran mereka juga memberikan motivasi agar para siswa tidak tegang menghadapi UNBK. [trie diana]

Mendikbud Anies Baswedan, Gubernur Dr H Soekarwo dan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini berdialog dengan Azrul, siswa SMA Hangtuah I Surabaya sebelum pelaksanaan UNBK, Senin (4/4). Kehadiran mereka juga memberikan motivasi agar para siswa tidak tegang menghadapi UNBK. [trie diana]

Dindik Surabaya, Bhirawa
Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) SMA/SMK sederajat di Surabaya secara umum berjalan dengan lancar pada hari pertama. Meski demikian, bukan berarti ujian berlangsung tanpa kendala. Di sejumlah sekolah, peserta masih harus berhadapan dengan sistem yang tiba-tiba error. Lucunya, ada pula sekolah yang internetnya terblokir karena telat bayar tagihan.
Seperti yang terjadi di SMA Ta’miriyah Surabaya. Pada sesi pertama, sebanyak 26 siswa harus mengakhiri ujian lebih lama dari jadwal. Seharusnya, mereka bisa selesai pada pukul 09.30.  Namun karena sistem berhenti di tengah jalan, mereka baru keluar pada pukul 09.45. “Baru mengerjakan sekitar 30 menit, terus komputernya nggak nyambung sama server,” tutur Yessy Dwi Pitaloka, Senin (4/4).
Menurut siswi kelas XII IPS 1 itu, kejadian serupa juga dialami seluruh teman sekelasnya. “Sempat berhenti sekitar 20 menit terus lanjut lagi mengerjakan soal,” tutur dia.
Mochammad Marzuq, teknisi SMA Ta’miriyah Surabaya mengakui adanya kejadian tersebut. Menurutnya, kondisi itu terjadi karena ada salah satu klien yang tiba-tiba tidak tersambung dengan server. Kemudian, server lokal akhirnya terjadi restart dan membuat komputer klien dalam satu kelas berhenti. “Kita lakukan repair server sekitar 20 menit. Dan siswa restart seperti awal baru mulai dengan menggunakan token lama,” tutur Marzuq.
Kendati sempat terhenti, Marzuq memastikan durasi siswa untuk mengerjakan soal tetap sama, yakni 120 menit. “Sesuai prosedur, langkah pertama sebelum memperbaiki sistem adalah menjelaskan ke peserta agar tetap tenang,” kata dia.
Persoalan serupa juga sempat terjadi di sejumlah sekolah lain. Di antaranya SMK IPIEMS Surabaya, SMA Mardi Siwi Surabaya dan SMK Dr Soetomo Surabaya. Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Surabaya Ikhsan menjelaskan, persoalan teknis memang banyak dijumpai saat pelaksanaan ujian di sesi pertama. “Sepertinya memang masih grogi waktu sesi pertama itu. Karena sesi berikutnya sudah lancar,” kata Ikhsan.
Mantan Kepala Bapemas dan KB Surabaya ini mengakui, persoalan yang cukup serius dialami SMK Dr Soetomo Surabaya. Sebab, siswa yang seharusnya bisa mengerjakan ujian pada sesi pertama harus tertunda hingga ke sesi ketiga. “Kita sudah terjunkan tim untuk melakukan perbaikan. Para siswa yang sesi pertama tidak bisa ujian itu diikutkan pada sesi tiga menggunakan server komputer cadangan,” tutur dia.
Di sekolah tersebut, lanjut Ikhsan, terdapat 166 peserta yang terbagi dalam lima server. Sementara di server empat yang berisi 26 peserta, ternyata lisensinya tidak bisa terbaca oleh server pusat. “Awalnya akan kita buka di sesi keempat. Tapi ternyata server dan komputer cadangan bisa digunakan bersamaan dengan sesi ketiga,” kata dia.
Selain sistem, kendala lain dijelaskan Ikhsan terkait internet yang terblokir. Ini dialami SMA Bina Taruna Surabaya lantaran pihak sekolah telat membayar tagihan listrik. Kejadian ini cukup membuat gemas Dindik Surabaya. Sebab, jauh-jauh hari sebelum pelaksanaan sekolah sudah diingatkan berulangkali agar memeriksa kesiapan internetnya. “Untuk mengunduh token kan butuh internet. Tapi bersyukur tadi kita langsung koordinasi dengan pihak Telkom dan aksesnya langsung dibuka lagi,” pungkas Ikhsan.

Sidak Komisi E
Sementara itu saat Komisi E DPRD Jatim melakukan inspeksi mendadak di sejumlah SMA/SMK yang menggelar UNBK, ternyata Surabaya dinilai yang paling siap melaksanakan UNBK.  Tapi fakta di lapangan, masih ada sekolah yang dalam melaksanakan ujian numpang di sekolah lain karena tidak memiliki sarana dan prasarana . Bahkan ada server sejumlah sekolah yang bermasalah.
Wakil Ketua Komisi E DPRD Jatim Suli Da’im menegaskan hasil sidak ini menemukan sejumlah fakta yang menunjukkan sebenarnya Surabaya belum benar-benar siap dalam melaksanakan UNBK. Karena selama ini yang disampaikan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini seluruh SMA/SMK di Surabaya sangat siap melaksanakan UNBK. Faktanya masih ada sejumlah sekolah yang dalam melaksanakan ujian bermasalah, mulai dari sekolah yang numpang di sekolah lain salah satunya SMA Kemala Bhayangkari 2 Surabaya dikarenakan mengalami keterbatasan alat seperti komputer dan laptop. Juga ada sekolah yang servernya bermasalah alias tidak connect dengan server pusat di antaranya SMA Ta’miriyah dengan SMK Dr Soetomo Surabaya.
“Harusnya Pemkot Surabaya maupun Dinas Pendidikannya turun untuk menyelesaikan permasalahan ini, karena sekolah dan siswa pasti beban. Tidak tahu solusi apa yang harus mereka lakukan, apalagi persiapan yang mereka lakukan sebelumnya sudah sangat matang, tapi hancur saat pelaksanaan,” imbuh politisi dari Fraksi PAN ini, Senin (4/4).
Sementara itu, anggota Komisi E DPRD Jatim dr Benyamin Kristianto menambahkan berbagai temuan ini akan menjadi bahan evaluasi agar pelaksanaan UNBK tahun depan bisa lebih baik dan tidak mengalami sejumlah permasalahan seperti saat ini. “Yang pasti kami akan melakukan evaluasi atas temuan ini,”tegasnya.
Sedangkan Sherly, Proktor SMK Dr Soetomo Surabaya menegaskan terdapat 1 kelas yang servernya bermasalah sejak awal server tidak bisa connect dengan server pusat, imbasnya terdapat 26 siswa tidak bisa melaksanakan ujian.
Irianapten dwi, siswa SMK Dr soetomo yang gagal melaksanakan ujian mengaku down dikarenakan sudah berhari-hari melakukan persiapan dengan belajar di rumah dan tryout di sekolah selama beberapa hari dan berjalan lancar. Ternyata saat pelaksanaan ujian malah bermasalah. “Harusnya kita selesai ujian, tapi sampai saat ini nasib saya dan teman-teman yang gagal ujian tidak jelas akan bagaimana, kata guru akan ikut sesi 4. Tapi bagaimanapun gagalnya ujian ini sudah sangat mempengaruhi psikis teman-teman, pasti dalam mengerjakan ujian nanti tidak bisa benar-benar fokus,” ungkapnya
Hal yang sama diungkapkan siswi lainnya Nayla, dia berharap errornya server kemarin merupakan error pertama kalinya sekaligus terakhir kalinya. “Semoga ujian hari kedua semua bisa berjalan lancar,” katanya. [tam,cty]

Tags: