Hadi Zainal Abidin: Investor Harus Prioritaskan Warga Kota Probolinggo

Para pencari kerja datangi GOR Mastrip.

Kota Probolinggo, Bhirawa
Pemerintah Kota Probolinggo mengambil kebijakan tegas terkait investasi yang masuk di kota ini. Dengan adanya pelabuhan yang terus berkembang dan diikuti masuknya investasi, Wali Kota Hadi Zainal Abidin menegaskan investor harus mengutamakan tenaga kerja dari warga Kota Probolinggo.
“Memang diperlukan keberanian mengambil kebijakan ini. Dan, itu harus kami lakukan. Jika warga Kota Probolinggo dalam kurun waktu tertentu tidak ada yang memenuhi syarat, baru boleh tenaga kerja dari luar Kota Probolinggo,” ujar wali kota, saat pembukaan Job Fair, di GOR Mastrip.
Untuk membekali warga agar mempunyai skill, melalui UPTD Balai Latihan Kerja (BLK) Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) setempat, warga dapat mengikuti pendidikan dan pelatihan sesuai jalur yang diminati. Ia menyarankan, warga kota harus punya skill sesuai dengan yang dibutuhkan oleh perusahaan.
“Harus merubah sudut pandangnya, jangan hanya bekerja di perusahaan tapi harus bisa membuka peluang usaha sendiri. Skill itu penting,” terang Habib Hadi, Rabu 24/4.
Jumlah angkatan kerja di Kota Probolinggo tahun 2018 sebesar 5.562 orang, sedangkan kesempatan kerja sebesar 140.624 orang. Dengan demikian pengangguran mencapai 4.500 orang.
Salah satu upaya menanggulangi pengangguran, Pemerintah Kota Probolinggo pun menggelar job fair. Kali ini ada 38 perusahaan yang menyediakan 1.602 peluang kerja. Di antaranya Taman Safari Prigen; perbankan; pabrik; finance; jasa telekomunikasi dan lembaga pelatihan.
“Seluruh pencari kerja harus meningkatkan kompetensinya sehingga tidak kalah bersaing dengan tenaga asing yang masuk ke negara kita. Pencari kerja yang punya skill dan kompetensi pasti punya daya saing,” kata Habib Hadi.
Kepala Disnaker Wahono menambahkan, melalui job fair, pemerintah tidak hanya memfasilitasi pencari kerja saja tetapi juga membantu perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja baru.
Job fair disambut antusias para pencari kerja. Mereka pun berharap kegiatan ini terus dilaksanakan setiap tahunnya. “Biar kami tahu perusahaan mana saja yang membutuhkan karyawan, jadi kami bisa mencoba untuk melamar,” tutur Dewi, 22 tahun, warga Jalan Panglima Sudirman.
Pada kesempatan itu, wali kota juga menyerahkan bantuan sektor informal kepada empat orang warga berupa alat usaha seperti mesin jahit dan kompresor. “Semoga bantuan ini bermanfaat. Jangan alih profesi. Apa yang sudah diberi oleh pemerintah harus dimanfaatkan,” tambah Habib Hadi.(Wap)

Tags: