Hadirkan dr Lula Kamal, Kapolrestabes Gelar Pemeriksaan IVA untuk Bonita

Kapolrestabes Surabaya beserta Lula Kamal saat sosialisasi sistem reproduksi dan pemeriksaan IVA, Minggu (15/4). [abednego/bhirawa]

Polrestabes Surabaya, Bhirawa
Penyakit kanker serviks atau kanker leher rahim masih menjadi momok menakutkan bagi setiap perempuan. Bahkan kanker serviks menjadi pembunuh atau penyebab kematian tertinggi pada kaum perempuan di dunia. Sedangkan pada 2017, Indonesia tertinggi kedua di dunia penderita kanker serviks.
Tingginya penyebab kematian karena penyakit kanker serviks, membuat Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Rudi Setiawan berinisiasi mengadakan sosialisasi sistem reproduksi wanita dan pemeriksaan IVA (Inspeksi Visual Asam Asetat) di Gedung Graha Bhara Daksa, Minggu (15/4). Menghadirkan dr Lula Kamal, sosialisasi dan pemeriksaan IVA ini diperuntukkan untuk Bonita (Bonek Wanita)
Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Rudi Setiawan mengatakan, Bonek (supporter Persebaya Surabaya) tidak hanya wani (berani) membela tim kesayangannya Persebaya Surabaya berlaga. Tapi juga wani untuk hidup sehat, salah satunya ditunjukkan oleh puluhan Bonita yang mengikuti sosialisasi sistem reproduksi wanita dan pemeriksaan IVA.
“Berdasarkan data tingginya kematian akibat kanker serviks, maka saya punya ide mengundang dr Lula Kamal dan membuat sosialisasi bagi Bonita. Supaya mereka mendapat informasi mengenai bahaya kanker serviks, sekaligus melakukan pemeriksaan IVA,” kata Kombes Pol Rudi Setiawan, Minggu (15/4).
Kegiatan ini, lanjut Rudi, merupakan bakti kesehatan yang dilakukan Polrestabes Surabaya. Dengan memberdayakan Bonita, pihaknya ingin memberikan edukasi mengenai kesehatan sistem reproduksi wanita. Dan ingin memberikan pemahanan tentang bahaya penyakit kanker serviks kepada Bonita.
“Saya ingin memperdayakan Bonita, dan berikan ilmu pengetahuan karena tingginya kematian akibat kanker serviks. Karena penyakit kanker serviks terjadi lantaran kurangnya pemahaman terhadap penyakit tersebut,” jelasnya.
Sementara itu, dr Lula Kamal menambahkan buat kaum hawa yang sudah pernah melakukan hubungan seksual, harus rutin melakukan pap smear. Di bawahnya pap smear ada yang namanya IVA, dan bisa dilakukan oleh bidan, perawat atau petugas kesehatan. “Pemeriksaan ini tidak mahal dan tidak repot. Hanya saja kesadaran orang untuk datang dan periksa inilah yang masih rendah,” tambahnya.
Jika datangnya dalam keadaan kanker stadium lanjut, Lula meyakinkan kedokteran tidak bisa membantu lebih lanjut. Apabila deteksi kanker serviks diketahui di stadium awal, pihaknya meyakinkan bahwa penyakit itu bisa disembuhkan total dan sempurna.
Penyebab kanker serviks, lanjut Lula, yakni virus Human Papillomavirus (HPV). Dan virus tersebut berkaitan dengan hubungan seksual.
“Semua perempuan yang sudah berhubungn seksual, setahun kemudian sudah wajib dengan yang namanya IVA dan pap smear. Saya juga senang sekali atas kepedulian Kapolrestabes Surabaya yang memikirkan kesehatan Bonita. Terlebih yang berkaitan dengan kesehatan ssstem reproduksi perempuan,” pungkasnya. [bed]

Tags: