Hadirkan Mahasiswa dan OPD, Gelar Dialog Interaktif Kearsipan

Narasumber Prof Dr Yusuf Irianto (kanan) dan moderator Imung Mulyanto saat Dialog Interaktif memperingati Hari Jadi Kearsiapan ke 48 yang digelar Dinas Perpustkaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur, Selasa (25/6) kemarin.

Peringati Hari Jadi Kearsipan Ke-48
Surabaya, Bhirawa
Dalam rangka memperingati Hari Jadi Kearsipan yang ke – 48, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur menggelar berbagai acara. Salah satu kegiatan tersebut berupa dialog interaktif yang dilaksanakan Selasa (25/6) kemarin.
Dialog interaktif yang menghadirkan mahasiswa yang tergabung dalam Forum Komunitas Masyarakat Sadar Arsip (FKMSA) dari kampus Universitas Bhayangkara dan UPN Surabaya ini menghadirkan narasumber guru besar Universitas Airlangga (Unair) Prof Dr Yusuf Irianto. Selain dari kampus, terlihat hadir juga kalangan arsiparis serta para pengelola arsip di lingkungan organisasi perangkat daerah (OPD) pemerintah provinsi Jawa Timur.
Dalam dialog yang berlangsung santai tersebut Prof Dr Yusuf Irianto lebih banyak mengingatkan soal pentingnya anak muda utamanya para mahasiswa untuk tertib dalam menyimpan arsip-arsipnya.
“Tertata tidaknya masa depan seseorang, sangat ditentukan oleh tertata tidaknya kehidupan masa lalunya,” kata Yusuf Irianto berhipotesa. Oleh karena itu, berangkat dari hipotesa tersebut, Yusuf percaya siapa saja yang memiliki arsip dan dikelola secara tertib maka ke depannya akan sangat dimudahkan dalam segala urusan yang dihadapinya.
Dalam kesempatan tersebut, Yusuf juga menekankan tentang pentingnya untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat khususnya yang ingin mengakses perpustakaan dan arsip.
“Minat masyarakat untuk memanfaatkan arsip sangat dipengaruhi oleh bagaimana pelayanan arsipnya,” jelas Yusuf lagi.

Beberapa mahasiswa dari Kampus Ubhara dan UPN Surabaya yang tergabung dalam Forum Komunitas Masyarakat sadar Arsip (FKMSA) ikut hadir dalam dialog interaktif.

Secara khusus, Yusuf juga menceritakan pengalaman saat kuliah di Australia yang memiliki layanan perpustakaan yang jauh lebih bagus dari layanan perpustakaan kampus di tanah air.
Hal senada sebelumnya juga sudah disampaikan oleh Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur Dr H Abdul Hamid. Menurut Hamid, banyak pengalaman yang menegaskan betapa pentingnya pengelola dokumen/arsip dalam penyelenggaraan pemerintahan.
“Dalam beberapa kasus, terkait dengan perebutan aset misalnya pemerintah kalah karena dokumen arsip yang dimilikinya lemah,” jelasnya. Terlepas dari hal tersebut, jelas Hamid penyelenggaraan arsip yang tertib akan menjadi bekal dalam mewujudkan pemerintahan yang baik.
“Pengelolaan arsip yang tertib mencerminkan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan,” jelas Hamid lagi. [adv]

Tags: