Hampir Penuh, RSLI akan Tambah Bed

Dalam waktu dekat RSLI akan menambah bed dan tenaga kesehatan karena dari 400 bed sudah terisi 324 pasien. Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat meninjau RSLI (foto ilustrasi). [Oki abdul sholeh]

149 Pasien Asal Madura, Mayoritas CT di Bawah 25
Surabaya, Bhirawa
Gelombang kedatangan pasien Covid-19 asal Madura, yakni Kabupaten Bangkalan dan hasil penyekatan Suramadu, terus mengalir di Rumah Sakit Lapangan Indrapura (RSLI). Atas kondisi itu, RSLI terus siaga menjaga performa untuk bisa memberikan layanan yang maksimal.
Penanggungjawab Rumah Sakit Lapangan Indrapura, Laksamana Pertama TNI dr. I Dewa Gede Nalendra Djaya Iswara menjelaskan, dengan kapasitas rumah sakit sebanyak 400 bed, saat ini sudah terisi 324 pasien. Untuk itu pihak RSLI sudah mempersiapkan diri untuk penambahan bed dan personel tenaga kesehatan.
“Dalam waktu dekat akan diupayakan penambahan dokter dan perawat yang kemungkinan besar dari TNI karena urgen dan mendesak. Juga akan segera diupayakan penambahan bed untuk mengantisipasi bertambahnya pasien secara signifikan, terutama dari klaster Madura,” ujar Dewa Gede, Minggu (13/6).
Dari 324 pasien yang di RSLI, rinciannya terdiria dari pasien Pekerja Migran Indonesia (PMI) 80 orang, pasien klaster pondok 14 orang, pasien dari klaster Madura 145 orang dan pasien umum 85 orang. Untuk klaster pondok mereka semunya masih muda berusia di bawah 24 tahun dan semuanya pada kondisi CT Value dibawah 25.
Sedangkan untuk klaster Madura, dari149 pasien yang masuk, 137 diantaranya nilai CT Value dibawah 25. Jadi dapat dikatakan hampir 92 persen berada pada kondisi yang sangat infeksius dan berpotensi menular. Sementara masih puluhan orang penderita covid-19 yang masuk daftar antri masuk (inden) ke RSLI.
Radian Jadid, Ketua Pelaksana Program Pendampingan Keluarga Pasien Covid-19RSLI menyatakan, para relawan terus melakukan pendampingan seklaigus pendalaman kondisipasien yang masuk, terutama dari klaster Madura.
Mereka yang berasal dari hasil penyekatan suramadu mengalami beberapa kendala, diantaranya minimnya pakaian dan peralatan sehari-hari, karena tidak menyangka akan masuk RSLI. Untuk itu relawan pendamping tanggap dan mengupayakan dari berbagai sumber untuk memberikan dukungan logistik berupa pakaian, peralatan mandi, sandal dan kebutuhan untukmenjalani masa isolasi dan penyembuhan diRSLI. Para pasien sangat senang atas bantuan yang telah digalang dan diberikan oleh relawan.
Kemarin, RSLI mendapatkan atensi khusus Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang sekaligus Ketua Satgas Penanggulangan Covid-19 Letjen TNI Ganip Warsito SE., MM. melakukan pengecekan kesiapan tanggapdaruratdiRSLI. Ganip juga memberikan apresiasi sekaligussuntuikan semangat kepada RSLI yang telah berjibaku sebagai garda terdepan dalam penanganan covid-19 di Jatim.
Semua tenaga kesehatan, para relawan dan semua pihak yang bertugas di rumah sakit harus terap menjaga kesehatan, keamanan dan keselamatan masing-masing sehingga bisa memberikan pelayanan terbaik buat para pasien. “Tetap semangat dan jangan lelah mengabdi untuk bangsa.” pesan Ganip.
Sementara itu, update sebaran Covid-19 di Kabupaten Bangkalan telah mencapai 2.244 kasus terkonfirmasi. Kemarin, tercatat 43 kasus positif baru di Bangkalan. Sementara zona merah telah mencapai 4 kecamatan antara lain Bangkalan, Arosbaya, Klampis dan Geger.
Terkait kondisi tersebut, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa meminta agar semua masyarakat terus saling menjaga dan wasapada. Khofifah juga berpesan agar jika terjadi kondisi darurat segera menghubungi Dinas Kesehatan Bangkalan. “Mohon tetap menjaga protokol kesehatan,” pungkas Khofifah. [tam]

Rate this article!
Tags: