Hampir Separuh Warga Enggan Divaksinasi, Prokes Harus Jadi Norma Kehidupan

Wakil Ketua DPD RI (Nasdem) Lestari Moerdijat

Jakarta, Bhirawa.
Dari hasil survei Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia, ada sekitar 54,9 % warga yang bersedia divaksinasi. Selebihnya yang 41% warga menyatakan enggan divaksinasi.

“Kesiapan masyarakat untuk divaksinasi, harus menjadi pertimbangan dalam penerapan strategi vaksinasi secara nasional. Agar target yang dicanangkan bisa tercapai. Langkah sosialisasi yang masif, terkait manfaat vaksinasi harus segera dilakukan,” ujar Wakil Ketua DPD RI (Nasdem) Lestari Moerdijat, Senin (22/2).

Dikatakan, hasil survei yang menyatakan masih ada 14 % warga yng enggan divaksinasi harus menjadi perhatian para pemangku kepentingan. Strategi yang tepat dan tegas, harus segera diaplikasikan untuk memberi pemahaman kepada hampir separuh warga yang menjadi sasaran vaksinasi nasional.

Berdasarkan catatan pemerintah, untuk mendapat kekebalan komunitas, jumlah penduduk Indonesia yang divaksinasi minimal 70% dari populasi (182 juta orang). Bila hampir separuh jumlah  sasaran atau 90 jutaan orang masih enggan divaksinasi. Maka harus segera dilakukan sosialisasi secara masif. Agar pemahamanmasyarakat terhadap manfaat vaksinasi Covid-19, meningkat.

“Pelaksanaan vaksinasi terhadap tenaga kesehatan dan pelayanan publik yang sedang berjalan, harus dilaksanakan dengan tata kelola yang baik. Untuk menekan munculnya efek samping akibat vaksinasi. dengan suksesnya pelaksanaan vaksinasi tenaga kesehatan dan pelayanan publik, diharapkan menumbuhkan minat masyarakat untuk vaksinasi meningkat,”  saran Lestari.

Diharapkan, optimisme dan disiplin dalam menjalankan tahapan vaksinasi, tetap terjaga. Sehingga jumlah masyarakat yang enggan divaksinasi akan berkurang, lalu menjadi mau dan setuju divaksinasi. Ajakan untuk tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan, harus tetap digaungkan. Agar Prokes memakai masker, cuci tangan pakai sabun dan jaga jarak menjadi norma dalam kehidupan sehari-hari. [ira]

Tags: