Hanya 10 % SMP di Jember Siap Laksanakan UNBK

Foto Ilustrasi

(Nganjuk Gandeng PLN dan Telkom)
Nganjuk, Bhirawa
Kendala listrik padam membayangi Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) SMA/SMK yang dijadwalkan berlangsung pada bulan April sampai dengan Mei tahun 2017. Meski sekolah pelaksananya jauh lebih banyak dibandingkan tahun ajaran sebelumnya, pelaksanaan UNBK kali ini menghadapi sejumlah masalah. Adapun kendala yang dihadapi antara lain daya listrik yang kurang memadahi hingga kebutuhan bandwith jaringan internet.
Terkait hal itu, Cabang Dinas Pendidikan (Dispendik) Pemprov Jatim di Nganjuk telah menandatangi MOU dengan PLN dan Telkom. “Kendala utama dalam pelaksanaan UNBK adalah listrik padam dan jaringan internet. Oleh karenanya kami pihak Cabdin Pendidikan Pemprov Jatim telah menandatangi kesepakatan dengan pihak PLN,” terang Kepala Cabang Dinas Pendidikan Jatim, Adi Prayitno SPd, MM.
Adi Prayitno memastikan seluruh SMA maupun SMK tidak terkendala dengan sarana dan prasarana (sarpras) penyelenggaraan UNBK. Namun kesiapan tersebut akan menjadi tidak ada artinya jika listrik padam. ”Sebanyak 51 SMK dan 25 SMA sudah siap,” jelas Adi Prayitno kepada Bhirawa, kemarin.
Karena itu Cabdin Pendidikan Jatim berharap pada pelaksanaan UNBK listrik tidak padam. Hal itu demi kelancaran pelaksanaan ujian nasional yang dilaksanakan berbasis komputer karena sangat membutuhkan energi listrik. Diakui Adi Prayitno pihaknya bersama Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) telah berkoordinasi  dengan PLN agar ketika pelaksanaan UNBK utama listrik tidak dipadamkan. ”Untuk kesuksesan UNBK, saya berharap PLN tidak melakukan pemadaman. Adapun kalau kondisi alam menjadikan listrik padam, itu di luar kemampuan kita bersama,”ujar Adi Prayitno.
Selain soal pasokan listrik, jaringan internet juga menjadi perhatian Kacabdin Pendidikan Jatim, karena di beberapa sekolah masih ditemukan jaringan internet yang lemah. Namun Adi Prayitno mengungkapkan jika jaringan internet diharapkan tidak mengalami gangguan. “Pihak Telkom maupun PLN menyatakan siap dan selama UNBK tidak ada gangguan,” kata Adi Prayitno, Senin (20/3) kemarin.
Kacabdin Pendidikan Jatim di Nganjuk sengaja menggandeng Telkom dan PLN karena selama pelaksanaan UNBK amat bergantung pada koneksi jaringan internet dan suplai listrik dari PLN. “Karena itu, berbagai pihak harus ikut terlibat untuk mengurangi risiko terjadinya kegagalan, seperti Telkom, PLN, para kepala sekolah serta teknisi,” katanya.
Data yang berhasil dihimpun Bhirawa menyebutkan, ada 1.454 SMA, 1.798 SMK dan 942 MA yang mengikuti UNBK. Sementara itu, jumlah siswa SMA yang ikut UNBK 156.710, siswa SMK 199.365, dan siswa MA 61.171. Totalnya mencapai 417.252 siswa yang tersebar di 38 kabupaten/kota di Jatim.
10 Persen
Sementara itu, Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) setingkat SMP di Kabupaten Jember kurang dari 10 persen. Sehingga 90 persen  sekolah masih tetap menyelenggarakan ujian nasional berbasis kertas atau pensil.
“Hanya 10 persen sekolah setingkat SMP di Kabupaten Jember siap menyelenggarakan ujian nasional berbasis komputer. Sedang yang lain menggunakan ujian nasional berbasis kertas dan pensil,”ujar Kepala Bidang Sekolah Menengah Dinas Pendidikan Jember Tatang Prianggono, kepada sejumlah media beberapa waktu lalu.
Menurut Tatang, dari hasil pendataan terakhir, hanya ada 15 SMP Negeri dan 1 Tsanawiyah yang sudah siap melaksanakan UNBK.” Jumlah total sekolah setingkat SMP di Jember berjumlah 222 lembaga baik negeri maupun swasta. Baru 15 lembaga SMP Negeri dan 1 lembaga Tsanawiyah yang siap menggelar UNBK,” terangnya.
Tatang mengaku, setelah melakukan pendataan lembaganya telah melakukan beberapa persiapan-persiapan lebih lanjut dalam bentuk simulasi. “Simulasi ini kita lakukan baik untuk sekolah yang siap melakukan UNBK maupun sekokah yang melakukan ujian nasional berbasis kertas dan pensil,” terangnya.
Selain itu, tatang juga mempersiapkan secara teknis persiapan bagi sekolah yang menggelar ujian UNBK. Semisal kesiapan tentang jaringan internet dan listrik. Tapi persoalan ini sudah menjadi perhatian pemerintah. “Agar tidak terjadi kendala, pemerintah sendiri sudah mengambil langkah-langkah dengan menjalin kerja sama dengan pihak PLN dan pihak Telkom. Ini dilakukan agar saat pelaksanaan tidak terjadi pemadaman dan ganguan dalam mengakses internet,” pungkasnya pula. [ris,efi]

Tags: