
Kabid P2P Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung, Didik Eka.
Warga Tulungagung yang terkonfirmasi Covid-19 Selama bulan Maret sampai Juli 2021 sebanyak 2.750 orang. Dari jumlah tersebut, hanya 2 persen saja atau 51 orang yang terpapar Covid-19 setelah divaksinasi sampai dosis kedua.
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung, Didik Eka, Selasa (3/8), mengungkapkan dengan hanya 2 perse saja yang terkonformasi Covid-19 setelah divaksin membuktikan vaksinasi sangat penting. “Itu artinya vaksinasi Covid-19 efektif sekali,” ujarnya.
Bahkan untuk kematian setelah terkonfirmasi Covid-19, bagi yang sudah divaksin lengkap jumlahnya juga hanya 2 persen saja. Atau satu orang dari 60 warga yang meninggal dunia karena Covid-19.
“Itu pun setelah kami lihat meninggal dunia karena ada komorbid (penyakit bawaan),” sambungnya.
Secara rinci Didik Eka menyebut selama periode tanggal 1 Maret sampai dengan 28 Juli 2021 jumlah warga Tulungagung yang terkonfirmasi Covid-19 sebanyak 2.750 orang. 424 orang di antaranya atau 15 persen terkonfirmasi setelah mendapat vaksinasi dosis satu. Sedang yang terkonfirmasi setelah mendapat vaksin dosis dua sebanyak 51 orang atau 2 persen.
Sementara yang terkonfirmasi Covid-19 dan belum pernah divaksinasi Covid-19 sejumlah 2.275 orang. Atau mencapai 83 persen.
Didik selanjutnya membeberkan selama periode yang sama jumlah warga yang meninggal dunia karena terkonfirmasi Covid-19 sebanyak 60 orang. Dari jumlah tersebut yang meninggal dunia setelah divaksin dosis dua hanya satu orang atau 2 persen. Kemudian yang meninggal dunia setelah divaksin dosis pertama sebanyak 5 orang (8 persen). “Sedang yang meninggal dunia dan belum pernah divaksin sebanyak 54 orang. Atau mencapai 90 persen,” paparnya.
Saat ini vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Tulunaggung terus berlangsung. Bahkan, rencananya Rabu (4/8) vaksinasi sudah akan menyasar pada anak remaja, yakni siswa SMA dan SMK.
“Untuk siswa SMA dan SMK ini sementara ada 1.000 siswa di Tulungagung yang akan divaksinasi secara serentak di Jatim,” ucap Didik Eka.
Selain itu, vaksinasi Covid-19 di Kota Marmer dalam waktu dekat juga bakal menyasar orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) yang belum memiliki nomor induk kependudukan (NIK) dan kalangan disabilitas.
Diberitakan sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung, dr Kasil Rohmad, menyatakan sampai saat ini warga Tulungagung yang sudah divaksin Covid-19 dosis pertama dan dosis kedua telah mencapai 50 persen untuk mencapai herd immunity. “Kalau tidak (dihitung) ada dosis kedua capaiannya sudah sekitar 50 persen. Yang sudah divaksin dosis pertama ada 200 ribu sekian, ditambah yang sudah dosis dua 100 ribuan, kan sudah 300 ribuan dari 700 ribu warga,” ujarnya. (wed)