Hanya 58 Kuota, 2.129 Siswa Jatim Lamar Seleksi Praja IPDN

Salah seorang peserta seleksi praja IPDN tengah mengikuti tes TKD dengan sistem CAT di Kanreg II BKN Surabaya.

Salah seorang peserta seleksi praja IPDN tengah mengikuti tes TKD dengan sistem CAT di Kanreg II BKN Surabaya.

Pemprov Jatim, Bhirawa
Menjadi praja di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Jatinangor tampaknya menjadi primadona para lulusan sekolah menengah atas (SMA) atau sederajat. Itu terlihat dari animo pendaftar yang mengikuti seleksi penerimaan calon praja 2016 IPDN.
Di Jatim, jumlah siswa yang ikut mendaftar mencapai 2.129 siswa dari berbagai sekolah di Jatim. Ribuan siswa ini akan merebutkan 58 kuota yang diberikan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) yang diberikan kepada Jatim.
Menurut Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Jatim, Siswo Heroetoto SH MHum MM, ada perbedaan pendaftaran seleksi praja IPDN tahun ini dengan tahun lalu. Jika tahun lalu setiap siswa bisa mendaftar ke berbagai sekolah kedinasan, mulai tahun ini siswa hanya boleh mendaftar satu sekolah kedinasan saja.
“Maksudnya, pemerintah itu memiliki sekolah kedinasan sendiri-sendiri. Seperti Kementerian Keuangan memiliki sekolah kedinasan STAN (Sekolah Tinggi Akuntasi Negara), Kemendagri ada IPDN dan Kementerian Perhubungan juga punya sendiri. Nah, mulai tahun ini siswa hanya diberikan kesempatan mendaftar satu sekolah kedinasan saja,” kata Siswo, saat meninjau tes kompetensi dasar dengan sisten CAT (computer assisted test) di Kantor Regional II Badan Kepegawaian Negara (BKN) Surabaya, Senin (9/5).
Dengan aturan ini, kata Siswo, jumlah pendaftar calon praja IPDN turun drastis. Jika tahun ini hanya 2.129 siswa, tahun lalu memcapai 12 ribu lebih siswa. “Meski hanya 2.129 siswa yang mendaftar, tapi kuotanya hanya 58. Jadi mereka berjuang menjadi yang terbaik agar bisa lolos,” ungkapnya.
Dari 2.129 siswa yang ikut seleksi, nanti akan disaring menjadi 174 untuk mengikuti tes selanjutnya, yaitu tes kesehatan dan psikologi. Kemudian ke-174 siswa akan disaring lagi hanya menjadi 58 plus 15 siswa, untuk mengikuti tes pantukhir (pantukhir) di IPDN Jatinangor.
“Plus 15 ini maksudnya untuk cadangan. Jika dari 58 siswa yang dinyatakan lulus ini ada suatu hal hingga tidak bisa mengikuti praja, ke-15 ini akan mengisinya. Dalam pantukhir nanti juga ada tes ulang yaitu tes kesehatan, kesamaptaan dan wawancara,” jelas Siswo.
Dalam seleksi penerimaan praja IPDN ini, kata Siswo, BKD Jatim hanya sebagai membantu pelaksanaannya saja. Semua kebijakan yang menangani adalah Kemendagri. “Kita hanya membantu atau memfasilitasi panitia seleksi pusat saja,” katanya.
Mengenai IPDN ini, lanjut Siswo, Pemprov Jatim mengusulkan agar IPDN melakuan penyesuaian program studinya. Sebab sekarang nama jabatan pelaksana dan fungsional tertentu telah ditetapkan. Selain itu, setiap jabatan juga telah menyaratkan program studinya. “Nama-nama jabatan sekarang itu telah ditetapkan. Otomatis seharusnya IPDN juga melakukan penyesuaian program studinya,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Informasi Kepegawaian Kanreg II BKN Surabaya, Dwi Bakti Guntoro menambahkan, pelaksanaan tes CAT ini dilaksanakan selama lima hari. Setiap hari akan ada lima sesi dengan tiap sesi diikuti sebanyak 95 siswa, kecuali hari pertama dan terakhir hanya ada empat sesi.
“Waktu tes CAT ini 90 menit dengan 100 soal. Seperti tes CAT pada umumnya, hasilnya akan langsung diketahui 15 menit setelah tes. Bagi yang tidak lulus passing grade otomatis dia tidak akan lolos,” ungkapnya. [iib]

Tags: