Hanya Andalkan Dana Swadaya Program DKB Tak Optimal di Kota Batu

Ketua DKB, Fuad Dwiyono dalam sebuah acara seni di Sendratari Kelurahan Sisir Kota Batu.

Kota Batu,Bhirawa
Dewan Kesenian Batu (DKB) mengakui bahwa program seni dan budaya yang telah dibuat selama ini tidak bisa berjalan dengan optimal. Karena untuk menjalankan program tersebut pihaknya harus berjalan sendiri. DKB harus membuat pendanaan secara swadaya untuk melaksanakan program- program yang dibuat.

Ketua DKB, Fuad Dwiyono mengatakan bahwa selama ini tak ada dana hibah yang didapatkan DKB dari Pemkot Batu untuk menjalankan program yang ada. Akibatnya, setiap tahunnya DKB harus berjalan secara swadaya jika ingin program berjalan.

“Karena dilakukan secara swadaya maka program yang berjalan juga tidak bisa maksimal,”ujar Fuad, Senin (8/3).

Ia berharap bisa memaksimalkan program-programnya dalam pemakuan kebudayaan di Kota Batu. Namun hal tersebut tak bisa dimaksimalkan karena sejak tahun 2016 tak ada bantuan hibah yang didapat.

Setiap tahun, lanjut Fuad, pihaknya selalui menyusun program kegiatan. Dan diharapkan dari program yang dibuat bisa memberikan dana hibah untuk DKB.

“Sejak tahun 2016, kami telah punya pogram namun belum ada hasil (hibah.red). Sehingga dalam setiap menjalankan program, kami harus ikut (nebeng) dalam program yang telah dibuat oleh Disparta,”jelas Fuad.

Untuk menghidupkan seni dan budaya Kota Batu, DKB membutuhkan dana hibah guna menjalankan program kegiatannya. Dan untuk tahun ini, dari program yang dibuat DKB membutuhkan alokasi dana sekitar Rp 1,2 miliar.

Meskipun tidak semua dipenuhi, DKB berharap tahun ini ada dana hibah minimal Rp 500 juta agar seni budaya di Kota Batu tidak semakin terpuruk. Dipastikan dana hibah akan dipergunakan untuk perkembangan seni dan budaya rakyat.

“DKB terbuka bagi semua latar belakang. Bukan hanya seniman, tapi juga ASN, guru, pedagang, wartawan, hingga anak-anak yang mencintai seni,”tambah Fuad.

Dikonfirmasi hal ini, Wakil II DPRD Kota Batu Heli Suyanto mengatakan bahwa ekskutif dan legislatif memang belum memberikan dana hibah pada DKB. Karena diungkapnya bahwa selama ini kegiatan DKB mengikuti kegiatan di Disparta.

“Memang belum ada hibah. Karena selama ini kegiatan DKB sudah nempel ke program Disparta dan OPD lainnya. Meski begitu agar pelestarian budaya bisa maksimal, kami akan usahakan untuk dana hibah bagi DKB,”ujar Heli.

Namun pihaknya belum bisa menyediakan alokasi dana hibah untuk DKB di awal tahun ini. Karena anggaran tahun ini sudah diplot sehingga kemungkinan baru bisa diajukan di PAK 2021, atau APBD 2022.(nas)

Tags: