Hanya Tiga SMPN Yang Mampu Memenuhi Pagu Rombel 2020

Suasana kegiatan siswa SMPN 1 Situbondo bersama Kasek Tatik Krisnawati sebelum pandemi virus korona. Sekolah ini tercatat sebagai salah satu SMPN yang mampu memenuhi pagu rombel. [sawawi]

Situbondo, Bhirawa
Pandemi virus corona atau Covid 19 berdampak serius bagi sektor pendidikan di Kota Santri Situbondo. Dari 55 SMP Negeri, hanya ada tiga SMPN yang mampu memenuhi pagu rombel (rombongan belajar) untuk tahun 2020 ini.
Ketiga sekolah tersebut diantaranya, SMPN 1 Besuki; SMPN 3 Besuki dan SMPN 1 Situbondo. Sementara 52 SMPN sisa yang tidak berhasil memenuhi pagu rombel, sebagian mengajukan perpanjangan masa pendaftaran siswa baru secara offline ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dispendikbud) Kabupaten Situbondo.
Kepala Pembinaan SMP Dispendikbud Kabupaten Situbondo Hari Subagio mengatakan, untuk SMPN 1 Besuki berhasil menerima siswa baru sebanyak 6 rombel atau setara 192 siswa serta SMPN 3 Besuki berhasil menerima siswa baru sebanyak 4 rombel atau setara 128 siswa.
Sedangkan khusus SMPN 1 Situbondo, beber Hari Subagio, berhasil menerima siswa baru sebanyak 10 rombel atau setara 320 siswa.
“Hingga penutupan masa PPDB (penerimaan peserta didik baru), baru tiga sekolah yang berhasil memenuhi pagu rombel-nya,” ujar mantan Kepala Seksi SMK Dispendikbud Kabupaten Situbondo itu.
Masih kata Hari, dari daftar yang ada total pagu rombel SMPN se-Kabupaten Situbondo berjumlah sebanyak 6.976 siswa. Namun khusus jumlah penerimaan siswa baru tingkat SMP Negeri tahun 2020 ini, hanya tercapai sebanyak 4.069 siswa.Ada kekurangan sekitar 2.907 lebih siswa baru.
Padahal, tegas Hari, jumlah siswa SD yang lulus tahun ini jumlahnya di atas pagu rombel SMP Negeri se-Situbondo. “Kemana larinya siswa itu. Untuk mengetahui hal itu kami harus menunggu laporan dapodik (data pokok pendidikan) yang baru,” ujar Hari.
Hari kembali menjelaskan, sebagian besar SMP Negeri yang tidak berhasil memenuhi pagu rombel itu, diminta Dispendikbud Kabupaten Situbondo untuk memperhatikan sistem zonasi di tingkat Desa atau Kecamatan yang berdekatan dengan sekolah yang bersangkutan.
Di sisi lain ketika ditanya berapa perbandingan pagu rombel dengan tahun 2019 lalu, Hari mengaku masih belum menerima data terbaru. “Jika dibandingkan dengan jumlah siswa tahun 2019 lalu, kami belum menerima datanya. Nanti kalau sudah masuk akan saya informasikan,” papar Hari Subagio.
Hari mensinyalir, kekurangan 2.907 siswa baru untuk tingkat SMP itu memilih melanjutkan ke sekolah SMP swasta dan pondok pesantren (ponpes). Sedangkan untuk jumlah lulusan Madrasah Ibtidaiyah (MI), ujar Hari, pihaknya tidak memiliki data karena masuk kewenangan Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Situbondo. Namun Hari memprediksi, jumlah siswa MI se-Kabupaten Situbondo yang lulus tahun ini berkisar 3.000 siswa.
“Kalau siswa asal Situbondo yang mengajukan surat rekomendasi melanjutkan ke SMP di luar Situbondo hanya berjumlah lima anak. Itu yang saya catat kemarin,” pungkas Hari Subagio. [awi]

Tags: