Hapus 4 Sehat 5 Sempurna, Sosialisasikan ‘Gizi Seimbang’

dr Harsono

dr Harsono

Surabaya, Bhirawa
Tahun ini Dinkes Jatim mentargetkan slogan Gizi Seimbang dapat diterima masyarakat Jatim. Slogan baru yang dicanangkan oleh Kemenkes akan mengantikan slogan 4 sehat 5 sempurna yang selama ini dikenal dan diingat oleh masyarakat luas.
‘’Meski sulit kita akan mencoba slogan Gizi Seimbang dapat diterima oleh seluruh elemen masyarakat,’’ ujar Kepala Dinkes Jatim, dr Harsono, Senin (23/2).
Harsono menyatakan, untuk mensukseskan dan membumikan slogan Gizi Seimbang Dinkes Jatim akan berkerjasama dengan beberapa pihak diantaranya adalah kepala seksi gizi kabupaten/kota se Jatim, tim pangan dan gizi, lintas program, dan kader kesehatan kota Surabaya, Sidoarjo dan Gresik. ‘’Kita berharap dengan kerjasama yang baik antara Dinkes dan stakeholder akan mempercepat pengenalan Slogan ‘Gizi Seimbang’ ke masyarakat luas,’’ harapnya.
Lebih lanjut Harsono menilai, slogan 4 sehat 5 sempurna yang selama ini ada harus mulai dihilangkan. Slogan tersebut sudah tidak relevan dengan kondisi pemenuhan gizi seimbang. Menurutnya, slogan 4 sehat 5 sempurna ada banyak kekurangan jika dibandingkan dengan Slogan Gizi Seimbang.
Kekuarangan slogan lama, lanjutnya , pada Slogan 4 sehat 5 sempurna hanya berisikan pesan makan nasi, lauk, sayur, buah dan minum susu. Padahal tidak hanya tentang aneka ragam makanan, tetapi juga dilengkapi dengan menjaga kebersihan, aktivitas fisik secara teratur dan mempertahan berat badan normal.  ‘’Jika gizi seimbang mencakup juga menjaga kebersihan, aktivitas fisik secara teratur dan mempertahan berat badan normal,’’ ucapnya.
Pada slogan 4 sehat 5 sempurna tidak memasukkan jumlah yang harus dimakan dalam sehari. Padahal dalam slogan Gizi Seimbang lebih menekankan pada berapa jumlah makanan yang harus dimakan setiap hari untuk setiap kelompok makanan. ‘’Ini penting karena jumlah asupan makanan yang dimakan akan berpengaruh terhadap kebutuhan gizi,’’ jelasnya.
Selain itu pada slogan 4 sehat 5 sempurna menyebutkan, susu dapat dijadikan makanan atau minuman tersendiri dan dianggap sebagai penyempurna. Padahal susu termasuk kedalam kelompok lauk-pauk dan bukan makanan penyempurna (Tidak ada satupun jenis makanan sempurna. Sehingga susu dapat digantikan dengan jenis makanan lainnya yang sama nilai gizinya.
Terakhir pada Slogan 4 sehat 5 sempurna tidak mengambarkan perlunya air putih yang aman dan bersih untuk dikonsumsi. Padahal pemenuhan kebutuhan air putih diperlukan dalam mendapatkan gizi seimbang. ‘’Empat hal ini yang menjadikan Slogan Slogan  4 sehat 5 sempurna tidak lagi dipakai sehingga memunculkan Slogan baru yaitu Gizi Seimbang.. ‘’Kekurangan-kekurangan ini yang ada pada slogan 4 sehat 5 sempurna sehingga tepat jika diganti dengan slogan Gizi Seimbang,’’ ucapnya. [dna]

Tags: