Harga Anjlok, Pembudidaya Ikan Kerapu Mengeluh

Foto: ilustrasi

Situbondo, Bhirawa
Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Situbondo Eko Prayudi mengatakan pembudidaya ikan kerapu menggunakan keramba jaring apung sejak beberapa bulan terakhir mengeluh, akibat harga ikan kerapu anjlok atau turun dari harga sebelumnya Rp150.000 jadi Rp80.000 – Rp100.000 per kilogram.
“Harga ikan kerapu mulai turun sejak Januari 2017 hingga sekarang, sebagai dampak dari Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan terkait pembatasan kapal dari luar negeri (Hong Kong) yang sudah menjadi pemasaran ikan kerapu Situbondo,” katanya di Situbondo, Jawa Timur, Selasa.
Menurutnya, dalam peraturan menteri itu membatasi kapal pengangkut ikan kerapu dari Hong Kong yang biasa berlabuh di Pulau Bali, hanya mendapatkan izin bersandar di Bali saja atau tidak seperti sebelumnya kapal Hong Kong bisa bersandar di daerah lain seperti Makassar dan daerah lainnya.
Dengan pembatasan izin bersandar kapal pengangkut ikan itulah, katanya, kapal dari Hong Kong enggan untuk datang membeli ikan kerapu milik pembudidaya, sehingga para pengusaha budi daya ikan kerapu menggunakan keramba jaring apung itu menjualnya untuk lokal dan harganya lebih murah.
“Contohnya ikan kerapu jenis cantik yakni persilangan antara kerapu macan dan batik biasanya harga jual ke Hong Kong Rp150.000 per kilogram saat ini karena dijual untuk lokal Surabaya, Bali dan Jakarta hanya Rp80.000 hingga Rp100.0000 per kilogram,” ucapnya.
Sementara salah seorang pembudi daya ikan kerapu di Dusun Gundil, Desa Klatakan, Kecamatan Kendit, Situbondo, Yoyok Hermanto mengatakan bahwa turunnya harga ikan kerapu jenis cantik yang selama ini di ekspor hanya dijual lokal.
“Para pengusaha ikan kerapu khususnya jenis kerapu cantik merasakan dampaknya dari pembatasan masuknya kapal Hong Kong ke Indonesia. Karena kapal Hong Kong tersebut satu-satunya pemasaran ikan kerapu cantik yang membeli seharga Rp150.000 per kilogram,” tuturnya.
Ia mengemukakan, sejak turunnya harga ikan kerapu jenis cantik akibat kapal Hong Kong tidak datang dan juga tidak membeli ikan kerapu milik para pembudidaya Situbondo, saat ini mayoritas pembudidaya beralih ke ikan kerapu cantang yang pamasarannya untuk lokal.
“Tentunya pembudidaya ikan kerapu sekarang banyak yang rugi, karena ikan kerapu cantik yang baisanya di ekspor sekarang dipasarkan atau dijual untuk lokal saja,” paparnya. [Budi Suyanto]

Tags: