Harga Bahan Pokok Mulai Stabil

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

Pemprov Jatim, Bhirawa.
Memasuki pekan kedua Ramadan, harga kebutuhan bahan pokok di berbagai pasar tradisional Jatim seperti di Kota Surabaya rata-rata stabil. Kondisi ini dipengaruhi stok kebutuhan pokok di Jatim aman dan adanya operasi pasar yang digelar Pemprov Jatim.
Menurut Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jatim, Dr Ir M Ardi Prasetyawan MEng, Sc ME, stabilnya harga kebutahan pokok dikarenakan stok persediaan masih cukup banyak, ditambah distribusi bahan pokok ke berbagai daerah cukup lancar. Di samping itu, operasi pasar bantuan ongkos angkut selama puasa turut membuat harga pokok stabil.
“Pemprov Jatim melalui Disperindag Jatim bersama dengan dinas terkait setiap hari terus memantau perkembangan harga bahan pokok di berbagai pasar-pasar tradisional di Jatim guna memastikan harga bahan pokok cukup stabil selama puasa hingga Lebaran,” kata Ardi, Selasa (14/6).
Saat ini, kata Ardi, harga beras rata-rata IR 64 medium rata-rata Rp8.800/kg, tepung terigu Rp8.100/kg, daging ayam ras Rp31.000/kg, telur ayam ras Rp21.000kg, gula pasir Rp15.600/kg, minyak goreng curah Rp11.400/kg.
Sementara harga sayuran juga stabil karena saat ini mulai memasuki musim panen. Daerah-daerah di Jatim seperti Batu, Malang, Pasuruan, Probolinggo dan Nganjuk sedang memasuki musim panen sayur-sayuran. Seperti harga cabe merah keriting saat ini rara-rata Rp18.200/kg, cabe rawit Rp16.000/kg dan cabe merah besar biasa cuma Rp18.700/kg.
Kemudian bawang merah turun dari sebelumnya Rp34.000/kg saat ini Rp26.600/kg, bawang putih sinco Rp30.000 /kg, bawang putih cating Rp31.500/kg, kobis Rp6.500/kg. tomat buah Rp7.000/kg, wortel Rp12.700/kg, kentang Rp12.600/kg dan sayur buncis Rp10.000/kg.
Sementara itu, terkait harga bawang merah yang sempat mengalami lonjakan harga mulai turun hingga 20,45 persen. “Untuk OP bawang merah ini bisa dibilang berhasil karena bisa menekan dan menurunkan harga hingga 20,45 persen. Penurunan ini cukup signifikan karena animo masyarakat cukup baik sehingga bisa mempengaruhi harga di pasar,” kata Kepala Perum Bulog Divre Jatim, Witono.
Menurutnya, untuk OP bawang merah yang dilakukan jumlahnya mencapai 400 ton untuk pengiriman seluruh wilayah Jatim. Namun untuk OP di Surabaya masih belum terlalu besar. “Kita baru jual sekitar 10 ton. Walau jumlahnya tidak terlalu besar tapi cukup mempengaruhi harga pasar,” jelasnya.
Ia menjelaskan, tidak semua daerah di Jatim menjadi target OP bawang merah. Sebab Jatim merupakan sentra produksi bawang merah seperti di Nganjuk, Malang dan Probolinggo. Untuk daerah sentra bwang merah ini Bulog tidak melakukan OP.
Adapun harga bawang merah pada awal Mei lalu masih di kisaran Rp20 ribu per kilogram. Bahkan peningkatan harga terus melonjak mencapai Rp30 ribu per kg bahkan lebih. Namun saat ini harga sudah mulai stabil dan menurun, yakni Rp 16.500 per kg dan 18.500 per kg untuk bawang merah kupas. [iib]

Rate this article!
Tags: