Harga Bahan Pokok Terpantau Stabil Sampai Akhir Ramadan

Foto: ilustrasi

Pemprov, Bhirawa
Menjelang bulan Ramadhan awal Mei mendatang dan pelaksanaan Pemilu 2019 harga bahan pokok terpantau stabil. Diperkirakan kondisi ini akan berlangsung sampai bulan uasa berlangsung.
“Jelang Ramadhan dan pelaksanaan Pemilu besok harga bahan pokok terpantau stabil. Kondisi ini diperkirakan akan berlangsung sampai pelaksanaan Puasa awal bulan depan,” terang Kepala Dinas Perindustrian dan Perdaganagan(Dsierindag) Jatin, Ir Drajat Wibowo, dikonfirmasi Minggu(14/4).
Darajat menyebut kepastian kondisi harga dan ketersediaan bahan pokok berdasarkan rapat koordinasi dengan stake holder dan optimalisasi pantauan data harga di 116 pasar melalui Siskaperbapo (Sistem Informasi Ketersediaan dan harga bahan pokok) .
“Tentang persiapan ramadhan ini kita sudah melakukan koordinasi dengan sejumlah stake holder seperi Bulog , pengusaha dan para kepala Dinas perdagangan seluruh Jatim,” terangnya.
Lebih lanjut Drajat menyebut pergerakan sejumlah harga bahan pokok dari data Siskaperbapo per hari Minggu(14/4) kemarin , harga beras stabil di kisaran Rp 9.800 sampai Rp 11.200 sesuai dengan jenis beras, daging sapi Rp 107 ribu, daging ayam broiler Rp 30 ribu, telur Rp 21 ribu, bawang merah Rp 33 ribu, minyak goring curah Rp 10.300.
Meski perkiraan stabiliasasi harga ini akan berlangsung sampai Ramadhan namun , lanjut Drajat , Diisperindag beserta stake holder akan terus memantau terutama pada awal Ramadhan , mengingat kebiasaan masyarakat untuk konsumsi komoditas tertentu.
“Di awal Ramadhan akan kita evaluasi terutama pada harga dan ketersediaan telur dan daging ayam. Sementara pada akhir Ramadhan menjelang Idul Fitri pergerakan daging sapi akan kita pantau lebih intensif,” ujarnya.
Selain itu, lanjutnya, jika ada gejolak harga di pasar, maka Disperindag dan sejumlah stake holder terutama dari Bulog dan pengusaha telah memastikan siap melakukan operasi pasar terbatas. “Jika ada gejolak harga kita juga telah bersiap untuk melakukan operasi pasar terbatas, artinya hanya pada wilayah tertentu yang berpotensi terjadi gejolak harga,” terangnya.
Bekerja sama dengan Pemkab dan Pemkot se jatim, Disperindag Jawa Timur, info Drajat juga merencanakan menggelar pasar murah selama Ramadhan. Kegiatan ini, lanjutnya bertujuan untuk memantau sekaligus mengontrol perkembangan harga dan ketersediaan bahan pokok di daerah.
“Sudah kita siapkan pasar murah di sejumlah kabupaten kota, selain sebagai control harga bahan pokok, juga selaigus memantau pergerakan bahan pokok di daerah,” terangnya. [gat]

Tags: