Kota Probolinggo, Bhirawa
Jelang Ramadan, harga bawang putih di Kota Probolinggo mulai merangkak naik. Bila sebelumnya harga bawang putih di kisaran Rp 40-43 ribu per kilogram, kini sudah terpantau menembus Rp 50 ribu per kilogram.
Salah satu pedagang di pasar Baru kota Probolinggo, Senin (8/5), Hj. Hamdani mengatakan, kenaikan harga bawang putih itu terpantau sejak sekitar sepekan terakhir, saat ini pasokan dari petani sendiri sebetulnya sudah terbilang cukup. “Kami tak mengetahui secara pasti penyebab melambungnya harga bawang putih itu. Yang kami pahami, tiap jelang Ramadan, harga kebutuhan makanan cenderung merangkak naik,” katanya.
Tak menutup kemungkinan, harga yang ada saat ini bisa kembali naik mendekati Ramadan mendatang. “Sepertinya, harga naik lantaran mendekati bulan Ramadan. Kemungkinan harga bahan lainya juga mengalami kenaikan yang sama nantinya,” ujarnya.
Hal senada diungkapkan Safitri, salah satu pedagang di pasar Kraksaan, Ia mengaku, tiap jelang Ramadan, kebutuhan bahan makanan memang cenderung naik.
Meski begitu, warga menurutnya bakal tetap akan membeli. Sebab, kebutuhan aneka makanan itu memang diperlukan untuk kebutuhan makan sehari-hari.
Terpisah, Kabid Perdagangan di Diskoperindag Kota Probolinggo Sugeng Riyadi menjelaskan, adanya kenaikan harga kebutuhan makanan jelang Ramadan adalah hal yang wajar. Sebab, dalam hukum ekonomi disebutkan, bila permintaan tinggi maka harga juga akan mengalami kenaikan.
Namun, pihaknya tetap akan melakukan koordinasi terkait dengan kenaikan tersebut. Sehingga, kenaikan itu tidak terlalu tinggi atau masih dalam batasan wajar. “Kami masih akan melakukan pertemuan antarinstansi terkait. Yakni, dari Dinas Pertanian, Bulog, dan Diskoperindag guna membahas harga-harga kebutuhan menjelang Ramadan ini. Nantinya, akan saya sampaikan juga terkait dengan pengontrolan kenaikan tersebut,” terangnya.
Selain sembako, harga cabai kecil sudah dua pekan ini mengalami penurunan. Yang awalnya harga cabai lokal berkisar Rp 140 ribu hingga Rp 160 ribu per kilogram, kini harganya turun di angka Rp 60 ribu/kilogram. Turunnya harga cabai, lantaran stok yang ada melimpah. Sementara, harga cabai India yang semula Rp 70 ribu perkilogram, turun hingga Rp 40 ribu per kilogram.
Hanya harga cabai besar yang mengalami kenaikan. Jika sebelumnya per kilogramnya dihargai Rp 18 ribu sampai Rp 20 ribu, kini melonjak Rp 28 ribu per kilogram. Sementara itu, Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Probolinggo mencatat, ada kenaikan pada sejumlah kebutuhan pokok di bulan April. Terutama untuk harga beras dan telur.
Hal ini diungkapkan oleh Mochammad Machsus, kasi Statistik BPS setempat, beberapa waktu lalu. “Pada bulan Maret terjadi deflasi. Hal ini karena harga beras, cenderung turun. Mengingat banyaknya panen yang dilakukan petani,” ujar Machsus.
Namun, sejak April, sudah ada kenaikan pada harga beras. Pada minggu pertama dan minggu kedua bulan April, harga beras tercatat mencapai Rp 9.090 per kilogram. “Untuk minggu ketiga mencapai Rp 9.100. Sedangkan data minggu keempat, masih belum ada,” ungkapnya.
Tidak hanya beras saja yang mengalami kenaikan, harga telur ayam juga tercatat mengalami kenaikan harga, rata-rata Rp 2 ribu per kilogram. Kenaikan harga telur berkisar dari Rp 16 ribu menjadi Rp 18 ribu hingga Rp. 19. ribu per kilogram.
Sedangkan untuk harga daging sapi, masih cenderung stabil berada di kisaran Rp 95 ribu sampai Rp 105 ribu per kilogram. Harga Rp 95 ribu untuk daging sapi dengan kualitas standar, seperti daging rawonan. Sedangkan daging dengan harga Rp 105 ribu adalah daging dengan kualitas super, tambahnya. [wap]