Harga BBM Turun, Jatim Deflasi 0,25 Persen

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

Pemprov, Bhirawa
Bulan April 2016 Jatim mengalami deflasi sebesar 0,25 persen. Dari delapan kota Indeks Harga Konsumen (IHK)  di Jatim, semua kota mengalami deflasi. Deflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Banyuwangi sebesar 0,61 persen.
Selanjutnya baru diikuti Kabupaten Jember sebesar 0,46 persen, Kota Kediri sebesar 0,45 persen, Kota Malang sebesar 0,40 persen, Kabupaten Sumenep sebesar 0,39 persen, Kota Probolinggo sebesar 0,16 persen, Kota Surabaya sebesar 0,15 persen dan deflasi terendah terjadi di Kota Madiun sebesar 0,08 persen.
Beberapa komoditas penyumbang terjadinya deflasi diantaranya adalah kelompok transportasi, komunikasi serta jasa keuangan.  “Deflasi kali ini lebih disebabkan turunnya harga BBM, tarif listrik, serta keputusan pemerintah tentang penurunan tarif transportasi umum,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim, Teguh Pramono, Senin (2/5).
Dijelaskannya, dari tujuh kelompok pengeluaran, tiga kelompok pengeluaran mengalami deflasi dan empat kelompok pengeluaran mengalami inflasi. Kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi tertinggi adalah kelompok transport, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 1,73 persen.
Diikuti kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,15 persen dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,09 persen. Sedangkan kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi adalah kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,53 persen, diikuti kelompok kesehatan sebesar 0,30 persen, kelompok sandang sebesar 0,12 persen, dan kelompok bahan makanan sebesar 0,02 persen.
Teguh juga memaparkan, komoditas yang memberikan andil terbesar terjadinya deflasi adalah bensin, beras, cabai merah, tarif listrik, telepon seluler, cabai rawit, kentang, solar, pasir, dan mujair.
Sedangkan komoditas yang memberikan andil terbesar terjadinya inflasi adalah tomat sayur, wortel,bawang merah, daging ayam ras, apel, minyak goreng, bawang putih, pizza, gula pasir dan pepaya.
Laju inflasi tahun kalender (April 2016 terhadap Desember 2015) Jatim mengalami inflasi sebesar 0,34 persen, angka ini lebih rendah dibanding tahun kalender April 2015 yang mengalami inflasi sebesar 0,37 persen. Inflasi year-on-year (April 2016 terhadap April 2015) Jatim sebesar 3,05 persen, angka ini lebih rendah disbanding inflasi year-on-year bulan April 2015 sebesar 6,48 persen. [rac]

Tags: