Harga BBM Turun, Premium di Kota Kediri dan Jombang Langka

Antrean panjang di salah satu SPBU di Kota Kediri, Rabu (6/1). Pasca harga BBM turun, terjadi kelangkaan BBM jenis premium di daerah ini.

Antrean panjang di salah satu SPBU di Kota Kediri, Rabu (6/1). Pasca harga BBM turun, terjadi kelangkaan BBM jenis premium di daerah ini.

Kota Kediri, Bhirawa
Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis premium dan solar terjadi di beberapa Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Wilayah Kota Kediri. Akibatnya masyarakat terpaksa mengisi kendaraannya menggunakan bahan bakar non subsidi (Pertamax), Rabu (6/1).
Terlihat beberapa SPBU memasang pengumuman ‘Premium Habis’ dan warga terpaksa membeli Pertamax karena tak ada pilihan lain.  Akibatnya terjadi antrean panjang. ” Saya terpaksa mengisi Pertamax meski dengan harga lebih mahal, mau gimana lagi. Saya heran setiap ada perubahan harga premium pasti ada kelangkaan di lapangan, ” gerutu Andi, salah warga Kediri yang ditemui saat antre di SPBU.
Untuk diketahui harga BBM di Indonesia turun secara serentak, sejak Senin (4/1) pukul 00.00 tanpa dibebani pungutan Dana Ketahanan Energi. Tarif BBM jenis solar turun dari Rp 6.700 ke Rp 5.750 per liter. Adapun BBM jenis premium di luar Pulau Jawa, Pulau Madura, dan Pulau Bali merosot dari Rp 7.300 ke Rp 6.950 per liter. Sedangkan di Pulau Jawa, Pulau Madura, dan Pulau Bali, premium dijual ke masyarakat seharga Rp7.050 turun dari harga sebelumnya, yaitu Rp 7.400.
Dari pantauan Bhirawa, SPBU di Kota kediri yang kehabisan stok solar maupun premium di antaranya SPBU Joyoboyo, Kaliombo, Ngampel, Tamanan. Sedangkan antrean  mengular terlihat di SPBU Kapten Tendean Kelurahan Ngronggo dan SPBU Pesantren.
Sementara itu Pemkot Kediri membantah bila terjadi kelangkaan BBM meski sejumlah SPBU mengalami kehabisan stok. Yang ada hanyalah keterlambatan pengiriman oleh Pertamina ke kota tahu tersebut.
Kata Kepala Disperindag Kota Kediri Yety Sisworini mengatakan dari hasil sidak ke sejumlah SPBU, Rabu (6/1)  diketahui penyebabnya hanyalah keterlambatan pengiriman.
“Saat kami mendatangi langsung SPBU dan kita cek tangkinya memang dalam keadaan kosong dan belum dikirim,” kata Yety saat melakukan Sidak di SPBU Pesantren, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri.
Kondisi tersebut dialami oleh hampir semua SPBU di Kota Kediri. Dari hasil koordinasi dengan pihak Hiswana Migas Kediri memang saat ini mereka mengaku kekurangan armada, dan akhirnya mengimbas ke pengiriman yang terlambat.
Ia membantah kemungkinan adanya pengusaha yang sengaja mengosongkan stok BBM-nya. “Nggak ada permainan pada pengusaha SPBU, kan harganya turun,” imbuh Yety.
Dikonfirmasi dengan adanya perusahaan swasta kelas international yang armadanya masih menggunakan BBM bersubsidi, Yety melemparkan pertanyaan tersebut ke pihak Pertamina. “Coba langsung saja ke Pertamina terkait dengan aturan perusahaaan yang masih mengisi BBM di SPBU umum bersubsidi,” katanya serius.
Dikatakannya nanti malam (kemarin malam, red) armada pengangkutan BBM lancar, dan dimungkinkan Kamis (7/1) distribusi dan stok BBM di Kota Kediri akan kembali normal lagi.
Untuk mengantisipasi antrean panjang di SPBU, Disperindagtamben  juga melakukan pembatasan terhadap pengisian BBM di jeriken. “Untuk pembatasan kita lakukan pada jeriken sehingga antrean dapat diminimalisir” tandas Yety.

Stok Jombang Kosong
Kelangkaan premium juga terjadi di Kabupaten Jombang. Antrean panjang kendaraan juga  terlihat di sejumlah SPBU, di antaranya yang berada di Jalan Brigjen Kretarto, SPBU Jalan Soekarno-Hatta.
Kasnan (45), pengemudi yang mengantre di SPBU Brigjen Kretarto menuturkan dirinya mengantre hampir satu jam untuk bisa mendapatkan solar. Padahal, sebelumnya dirinya juga sudah mengantre di SPBU di Jalan Raya Tembelang dan Tambakberas. Namun, stok di SPBU tersebut habis, akhirnya mengantre di SPBU Brigjen Kretarto. “Saya tadi perjalanan dari Ploso, dan berniat membeli solar di Tembelang dan Tambakberas. Tetapi BBM jenis solar di SPBU tersebut habis. Ya, akhirnya perjalanan saya lanjutkan dan melihat di SPBU Brigjen Kretarto masih ada. Saya langsung ikut mengantre dan hampir satu jam baru bisa mengisi BBM,” jelasnya, Rabu (6/1).
Sementara itu, petugas SPV SPBU jalan Brigjen Kretarto, Adam mengaku memang stok BBM khususnya premium dan solar sedikit mengalami keterlambatan pengiriman. Dia mencatat keterlambatan mencapai sembilan jam. Sejak pemerintah memberlakukan penurunan harga BBM, masyarakat banyak yang mengantre sejak datangnya pengiriman stok BBM jenis solar dan premium kemarin.
“Jika kendaraan antrean masih seperti ini sampai dengan nanti sore, bisa dipastikan stok juga akan habis, karena diperkirakan stok BBM jenis solar dan premium masih sekitar 3.000 sampai 4.000 liter. Sejak adanya penurunan harga BBM tersebut, memang terjadi keterlambatan pengiriman,” pungkasnya. [van,rur]

Tags: