Harga Beras di Bojonegoro Berangsur Turun

Petugas Bulog Sub Divre Bojonegoro saat menggelar operasi pasar di kompleks Pasar kota Bojonegoro.

Petugas Bulog Sub Divre Bojonegoro saat menggelar operasi pasar di kompleks Pasar kota Bojonegoro.

Bojonegoro, Bhirawa
Perum Bulog Sub Divre III Bojonegoro terus berupaya untuk menstabilkan harga beras dipasaran dengan cara melakukan Operasi Pasar (OP) Cadangan Beras Pemerintah (CBP), mulai tanggal 18 hingga 31 Januari 2016 ini. Dalam OP kali ini, Bulog Bojonegoro melibatkan sejumlah tim khusus dengan droping puluhan ton beras dengan kualitas premium.
Hasil OP yang dilakukan Bulog  mulai kentara dampaknya. Pasalnya, harga beras dipasaran telah mengalami penurunan sebesar Rp 1.000 sampai 1.300 per kilo gram.
Kepala Bulog Sub Divre III Bojonegoro, Efdal MS mengatakan, pihaknya optimistis harga beras secara bertahap akan terus menurun seiring digelarnya operasi pasar tersebut akibat turunnya permintaan.
“ Saat ini harga dipasaran mulai berangsur turun hingga Rp 8.200 dari sebelumnya Rp 9.500 per kilogram,” kata Efdal kepada Bhirawa, diruang kerjanya.
Ditambahkan kegiatan OP sengaja digelar pada awal tahun 2016 karena saat ini memasuki musim paceklik gabah di kalangan petani.Selain itu  apalagi pada bulan Maret sudah mulai masa panen.  “ Panen raya kami prediksikan pada Maret mendatang,” ujar Efdal.
Sementara itu, OP CBP menyasar masyarakat umum dan pedagang beras. Harga beras yang diambil dari gudang dipatok Rp 7.800 per kg sementara ketika di pasar dijual Rp 8.100 per kg. Perbedaan harga tersebut berasal dari biaya operasional seperti transport dan pengemasan (packing). “Kualitas beras yang kami salurkan melalui OP itu kelas premium,” ujarnya.
Menurutnya, pedagang bisa mengakses beras OP Bulog namun harus mengantongi rekomendasi dari Bulog setempat terlebih dulu. Karena apa beras tersebut biar terpantau oleh pihak Bulog setempat.
“Bila dijual ke masyarakat, keuntungan maksimal yang diperbolehkan sebesar Rp 300 per kg atau Rp 8.100 per kg. Kalau menaikkan harga beras OP secara berlebihan, pedagangnya akan kami tindak,” pungkasnya.
Efdal menyebutkan, hingga sampai saat ini sudah laku sekitar 15 ton beras yang disalurkan. Jumlah tersebut dari tiga wilayah yakni Kabupaten Bojonegoro,Tuban dan Lamongan. [bas]

Tags: