Harga Beras-Gula Mulai Turun di Kota Mojokerto

Situasi OP yang digelar Bulog dan Diskoperindag Kota Mojokerto di depan Pasar Tanjunganyar, Kota Mojokerto, Senin (30/5) kemarin.  [kariyadi/bhirawa]

Situasi OP yang digelar Bulog dan Diskoperindag Kota Mojokerto di depan Pasar Tanjunganyar, Kota Mojokerto, Senin (30/5) kemarin. [kariyadi/bhirawa]

(Dampak OP Dimajukan)
Kota Mojokerto, Bhirawa.
Harga beras dan gula di pasaran yang belakangan terus melambung seiring sentimen pasar menjelang Ramadan, mulai kemarin mengalami penurunan harga. Penurunan harga bahan pokok itu akibat percepatan OP (Operasi Pasar) yang dilakukan Diskoperindag Kota Mojokerto bersama  Badan Urusan Logistik (Bulog) Sundivre Ii Surabaya Selatan Mojokerto.
”Gula pasir dipasaran yang tembus angka Rp15 ribu per kilogram sampai Rp16 ribu per kilogram kini turun menjadi Rp14.500. Turunnya harga ini tak lepas dari turunnya permintaan karena konsumen beralih ke gula OP yang dilepas Bulog terpaut sekitar Rp2.750 per kilogram,” ungkap Indro Tjhayono, Kabid Perdagangan Diskoperindag Kota Mojokerto, disela-sela OP, Senin (30/5) kemarin.
Indro menamabahkan, penurunan harga juga terjadi pada beras. Untuk beras OP medium dan premium yang dibandrol Rp7.900 per kilogram dan Rp8.700 per kilogram. berpengaruh pada turunnya harga beras dengan kualitas yang sama yang beredar di pasar.
”Sedianya OP akan digelar mulai 1 Juni 2106, namun Pemprov Jatim menghendaki agar OP dimajukan mulai 27 Mei 2016. Menyusul semakin tingginya harga beras dan gula dipasaran,” tambah Indro.
Pantauan di lapangan, di hari keempat OP di Pasar Prajurit Kulon dan Pasar Tanjung Anyar kemarin, warga tampak antusias. Ratusan kilo beras dan gula ludes dalam hitungan jam. Yang paling banyak diminati konsumen yakni gula, menyusul beras, minyak goreng dan tepung terigu. Bulog sebagai operator OP gula, minyak goreng dan tepung terigu memasang harga jauh lebih murah dibanding harga di pasaran. Gula dilepas Rp11.750 per kilogram, tepung terigu Rp7.200 per kilogram, minyak goreng Rp11.300 per liter.
”Harga gula dan beras OP miring dibanding harga di pasar,” ujar  Sutiah, warga Blooto, Prajurit Kulon, Kota Mojokerto usai menebus 5 kilogram beras dan 2 kilogram gula pasir di mobil OP di depan Pasar Prajurit Kulon.
Sejumlah warga yang tengah antri beras OP mengaku senang dengan adanya beras murah. ”Tentu saja senang karena bisa lebih hemat,” kata Ibu Ani, salah satu konsumen OP di Pasar Tanjung Anyar.
Sebelumnya Kepala Bulog Subdivre Surabaya Selatan, Nurman Susilo mengatakan, OP di Kota Mojokerto akan digelar di Pasar Tanjung Anyar dan Pasar Prajurit Kulon, di Kab Mojokerto dibuka di Pasar Brangkal dan Pasar Mojosari, sedangkan di Kab Jombang  akan digelar di Pasar Mojoagung dan Pasar Peterongan.
Setiap titik OP akan disediakan 650 kg beras. Dan agar OP tidak diterobos pengepul dan tengkulak beras, pihaknya menyerahkan mekanisme pengawasan ke petugas Disperindag dan Dinas Pertanian masing-masing wilayah.
”Ada batasan maksimal pembelian, satu orang satu pak atau lima kilogram. Tapi kalau pembelinya tidak terlalu banyak bisa beli dua sampai tiga pak,” pungkasnya. [kar]

Tags: