Harga Bumbu Dapur di Pasar Tradisional Turun

Laila Saidah pedagang bawang merah dan bawang putih di Pasar Gondanglegi, Kec Gondanglegi, Kab Malang

Laila Saidah pedagang bawang merah dan bawang putih di Pasar Gondanglegi, Kec Gondanglegi, Kab Malang

Kab Malang, Bhirawa
Harga beberapa komoditi khususnya kebutuhan dapur di pasar tradisional yang tersebar di Kabupaten Malang mengalami penurunan. Salah satu komoditi yang harganya turun diantarnya bawang merah dan bawang putih. Penurunan harga bawang merah dan bawang putih tersebut diperkirakan karena telah melewati hari libur besar.
Salah satu pedagang bawang merah dan bawang putih  di Pasar Gondanglegi, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang Laila Saidah menilai penurunan harga bawang merah dan bawang putih dikarenakan hari libur besar sudah terlewati.
“Sebelumnya, harga bawang merah Rp 40 ribu per kilogram (kg)-nya, kini turun menjadi Rp 30 ribu per kg, dan bawang putih dari Rp 32 ribu per kg turun menjadi Rp 30 ribu per kg,” terangnya.  Selain harga bawang merah mengalami penurunan harga, lanjut dia, penurunan harga juga terjadi pada cabe kecil, yang sebelumnya Rp 25 ribu per kg, kini menjadi Rp 20 kg. Begitu juga dengan harga ketan, dari 15 ribu per kg turun menjadi Rp 11 ribu per kg. Sehingga penurunan beberapa komoditi di pasar tradisional tergantung situasi dan kondisi.
“Apalagi, pada musim kemarau tapi masih ada hujan seperti sekarang ini, ada kerusakan sebagian jenis sayuran. Sehingga hal tersebut berdampak pada turunya harga sayur mayur. Tapi dengan turunnya harga sayur mayur yang mengalami kerugian tidak pada pedagang, namun petani,” aku Laila.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar (Disperidagsar) Kabupaten Malang Herlijanti Koentari membenarkan, jika ada beberapa harga komiditi diberbagai pasar tradisional mengalami penurunan harga. Dan tidak hanya bawang merah, ketan, cabe kecil saja yang mengalami penurunan harga, tapi juga pada kacang bali dari sebelumya Rp 24 ribu per kg menjadi Rp 22 ribu rupiah per kg. Dan juga pada kentang semula harganya Rp 15 ribu per kg menjadi Rp 12 ribu per kg.
“Kondisi turunnya harga beberapa komoditi ini, selain faktor hari libur besar seperti Hari Raya Idul Fitri maupun Hari Raya Kurban sudah terlewati, hal itu juga dipicu dengan lesunya minat pembeli. Namun biasanya, kenaikan harga komoditi tersebut naik menjelang Natal dan Tahun Baru,” paparnya.
Kenaikan harga beberapa komoditi, kata Herlijanti, tidak pada harga beras, sehingga harga beras relatif stabil, seperti harga beras jenis super yakni sebesar Rp 10 ribu per kg, dan gula pasir masih R12 ribu-12.500 per kg. Sedangkan untuk harga minyak goreng curah naik dari Rp 12 ribu per kg, kini naik menjadi Rp 13 ribu per kg.
“Kenaikan harga kebutuhan dapur tertinggi pada cabe merah yakni mencapai Rp 15  ribu per kg-nya. Karena sebelumnya harga cabe merah tersebut hanya Rp 20 ribu per kg, kini naik menjadi Rp 35 ribu per kg,” pungkasnya. [cyn]

Tags: