Harga Cabai di Madiun Terkendali

Suasana Operasi Pasar (OP) di depan gudang Bulog Sub Divre Wilayah IV Madiun di Nambangan Kidul Jalan Trunojoyo Madiun Jumat (13/1). Tampak beberpa pembeli cabai rawit merah di OP Bulog Madiun. [sudarno]

Kab.Madiun, Bhirawa
Operasi Pasar (OP) cabai di Madiun mulai Senin 9-15 Januari membuat harga cabai di Kabupaten/Kota Madiun terkendali dan turun Rp50 ribu/Kg dari harga sebelumnya Rp80 ribu/Kg. Sementara harga cabai rawit merah di pasaran umum yang semula harganya Rp100 ribu/Kg kini turun menjadi Rp95 ribu/Kg nya.
Untuk menekan harga cabai dan kebutuhan pokok lainnya, mulai Jumat (12/1) Bulog Sub Divre Wilyah IV Madiun melebar melakukan OP cabai di pasar Pagotan Kecamatan Geger Kab Madiun menghabiskan stok 25 Kg cabai dengan harga jual Rp50 ribu/Kg nya yang dalam waktu singkat cabai merah ludes/habis diserbu pembeli .
“Ya sebenarnya, setiap OP, dagangan kami berupa cabai merah itu cepat habis karena harganya hanya Rp50 ribu/Kg lebih murah dibanding harga cabai merah di pasaran umum lebih tinggi yakni Rp100 ribu/Kg dan sekarang turun menjadi Rp95 ribu/kg. Meski demikian, petugas kami juga merasa was-was setengah ketakutan. Dengan alasan kuwatir kalau dianggap mempengaruhi para pedagang di pasar besar madiun (PBM) dan di pasar Pagotan Kec. Geger Kab Madiun. Karena itu, dalam OP kami hanya sedikit menjual cabai,”terang Wakil Kepala Bulog Sub Divre Wilayah IV Madiun Edy Sarjono, SE. M.Si kepada Bhirawa, Minggu (15/1).
Dikatakan oleh Wakil Kepala Bulog Sub Divre Wilayah IV Madiun Edy Sarjono, bahan baku OP berupa cabai rawit merah itu awalnya didatangkan dari Ngantang Kab Malang yang sedang panen raya cabai beberapa hari lalu. Karena cabai dari Ngantang sudah habis panen rayanya, sekarang pembelian cabai beralih ke Kabupaten Kediri yang sekarang juga lagi panen.
“Sehingga Sabtu (14/1) kami mencoba membeli cabai dari Kediri sementara beli 25 Kg dengan harga Rp35 ribu/Kg nya. Dan cabai kami jual di OP seharga tetap Rp50 ribu/Kg nya. Ya kalau ada kelebihan harga cabai dari ke Kediri ke Kota Madiun juga menggunakan transpot,”kata Waka Bulog Madiun, Edy Sarjono berterus terang.
Ditanya, kenapa pembelian cabai rawit merah harus ke luar daerah dan membelinya relatif sedikit ?. Spontan, Waka Bulog Madiun, Edy Sarjono mengatakan, pertama pembelian cabai ke luar daerah, karena tanaman cabai di Desa Kincang Wetan Kecamatan Jiwan Kab Madiun gagal panen karena terpengaruh cuaca. Sedang beli di luar daerah tetapi relatif kecil jumlahnya, karena juga kalau beli cabai banyak kuwatir keburu cabainya busuk, kalau tidakĀ  cepat habis terjual.
“Ya lebih dari itu, kami juga perasaan dengan ibu-ibu pedagang cabai rawit merah di dalam pasar, kalau belinya cabai banyak. Karena dalam hal ini, kami bukan komersial tetapi hanya untuk menekan harga cabai rawit merah dan kebuthan pokok lainnya,” papar Edy memberikan alasan.
Sedang dalam OP Bulog Sub Divre Wilayah IV Madiun juga menjajakan dagangan seperti Minyak Goreng harga Rp12 ribu/Kg dengan stok 3.000 liter. Gula Pasir harga Rp12,5 ribu/Kg stok 400 ton. Beras harga Rp8,5 ribu/Kg stok 100 ton. Cabe harga Rp80 ribu/Kg stok 50 Kg. Tepung harga Rp8 ribu/Kg stok 1 ton. [dar]

Rate this article!
Tags: