Harga Cabai di Pasuruan Mahal, Rp 5 Ribu Dapat 15-20 Biji

Cabai di Pasar Besar Kota Pasuruan, Kamis (1/8). Mahalnya harga cabai membuat pembeli hanya membeli seadanya.

Pasuruan, Bhirawa
Mahalnya harga cabai rawit merah di wilayah Kota Pasuruan membuat para pembeli mengeluh. Karena cabai merupakan kebutuhan pokok, sehingga pembeli hanya membeli seadanya.
“Harga cabai saat ini mahal. Ini tadi membeli hanya Rp 5 ribu. Dan dikasih sekitar kurang lebih 20 biji saja. Itu pun saya membelinya dengan keadaan terpaksa. Karena cabe termasuk bumbu yang tak boleh ditinggalkan,” ujar Rodiah, Warga Tembokrejo, usai membeli lombok di Pasar Besar, di Kota Pasuruan, Kamis (1/8).
Menurutnya, cabai yang dibelinya itu merupakan cabai campuran. Yakni ada yang muda dan ada yang mulai mengering.
“Cabainya campur. Ada yang muda ada yang mulai mengering. Kata penjual tadi, barangnya langkah. Sehingga menjual apa adanya,” kata Rodiah.
Mahalnya harga cabai membuat Rodiah berhemat cabai di rumahnya. Tak banyak membuat sambal walaupun semua anggota keluarganya penyuka sambal segar.
“Mulai sekarang masaknya harus hemat. Sebelumnya setiap menu masakan dikasih beberapa cabai, tapi saat ini sebiji saja. Karena harganya mahal,” tandas Rodiah.
Penjual Cabai di Pasar Besar, Kota Pasuruan, Iren menyatakan harga cabai memang mahal. Harga per kilogramnya antara Rp 80 ribu hingga Rp 85 ribu.
“Sudah sepekan ini, harga kulakannya sudah mahal. Dan ini juga langkah. Sehingga kami mengikuti harga kulakan. Rp 85 ribu per kilogramnya,” kata Iren.
Hal serupa juga diungkapkan M Hadi. Ia menyatakan mahalnya harga cabai membuat pembeli menurun drastis.
“Para pembeli hanya membeli sedikit, antara Rp 2.000 sampai Rp 5.000. Karena harganya mahal, kami menjualnya untuk Rp 5.000 dapat 15-20 biji. Jika yang bagus dapat 20 biji,” jelas Hadi. [hil]

Tags: