Harga Cabai Selangit, Daya Beli Masyarakat di Pasuruan Turun

Salah satu pedagang cabai rawit di Kota Pasuruan menyatakan harga cabai terus meroket hingga tembus Rp 100 ribu per kilogram, Kamis (18/2).

Pasuruan, Bhirawa
Harga cabai rawit merah (kecil) di pasar Kebonagung Kota Pasuruan terus meroket. Bahkan, dalam sepekan terakhir, harganya tembus hingga Rp 100 ribu per kilogram. Tentu saja, kenaikan cabai rawit membuat masyarakat resah. Karena, cabai rawit menjadi salah satu komoditas yang kerap dipergunakan oleh masyarakat. Salah satunya, Tiami, 33, warga Tembokrejo, Kecamatan Purworejo, Kota Pasuruan. Sebelumnya, harga cabai rawit Rp 70-75 ribu per kilogram. Hanya dalam hitungan hari, melonjak menjadi Rp 100 ribu per kilogram. “Ini bukan naik, tapi pindah harga. Dengan terpaksa, saya hanya membeli seperlunya saja. Karena ekonomi saat ini sangat sulit,” jelas Tiami di lokasi pasar Kebonagung Kota Pasuruan, Kamis (18/2).

Sementara itu, salah satu pedagang cabai rawit di pasar Kebonagung, Fatona, 46, membenarkan adanya kenaikan harga cabai tersebut. Menurutnya, kenaikan cabai rawit sudah berlangsung selama sepekan terakhir. Pada sepekan yang lalu, harga cabai rawit di kisaran Rp 70 ribu per kilogram. Selanjutnya, semakin naik hingga di angka Rp 100 ribu per kilogramn. Ia mengharapkan supaya harga cabai rawit dapat segera kembali normal. “Imbas kenaikan ini, daya beli pembeli turun drastis. Belinya hanya Rp 5.000 hingga Rp 10.000 saja. Penyebabnya adalah karena cuaca buruk dan memasuki musim kemarau,” kata Fatona.

Sementara itu, Plt Kepala Pasar di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Pasuruan, Ridho Wijaya menyatakan meski harga cabai rawit melonjak di sejumlah pasar tradisional di Kota Pasuruan, namun sifatnya masih relatif aman. “Memang harganya naik drastis. Stoknya masih aman,” jelas Ridho Wijaya.[hil]

Tags: