Harga Daging Ayam Melambung, Pedagang Ancam Mogok Jualan

Suasana pedagang ayam potong di PBM, tengah melayani pembeli.

Suasana pedagang ayam potong di PBM, tengah melayani pembeli.

Madiun, Bhirawa
Puluhan pedagang daging ayam potong di Pasar Besar Madiun (PBM) Kota Madiun mengancam akan melakukan mogok berjualan mulai Kamis (4/9). Pemicunya karena dalam satu minggu terakhir, harga dari tengkulak terus mengalami kenaikan setiap harinya.
Salah satu pedagang daging ayam potong di PBM Kota Madiun, Galuh Kuncahyonorini (35) mengatakan, sejak satu minggu terakhir, harga ayam hidup dari tengkulak naik antara Rp500,-Rp.1.000,-/kilogram setiap harinya. Jika pada hari biasa harga ayam hidup hanya Rp17.600,- -Rp18.000,-. Namun dalam satu minggu terakhir mencapai Rp22.500,-/kilogram.
“Hari ini saja harga eceran kita jual Rp34 ribu/kilogram. Tiap hari dari tengkulak harga terus naik. Padahal BBM belum naik. Tapi harga ayam potong terus naik. Kalau kita tanya ke tengkulak, jawabnya katanya dari peternak memang naik,” kata Galuh Kuncahyonorini, kepada wartawan, Rabu (3/9).
Akibat dari naiknya harga ayam potong, tiap hari para pedagang di PBM merugi antara Rp300 ribu-Rp700 ribu. Meski begitu, para pedagang masih terus berjualan dengan alasan takut para pelanggannya, terutama pengecer keliling, akan pindah ke pedagang ayam lain atau beli di pasar lain.
“Sekarang ini para pedagang ayam potong di sini, ibarat makan buah simalakama. Jualan rugi, tidak jualan kwatir pelanggannya kwatir lari. Soalnya pelanggan tidak mau kalau harga dinaikkan,” tambah Galuh.
Karena itu, untuk menekan harga agar turun, seluruh pedagang daging ayam potong di PBM, mulai hari Kamis melakukan mogok tidak berjualan, sampai menunggu harga turun. “Pokoknya mulai besuk (Kamis), kita semua mogok tidak berjualan sampai harga ayam turun,” pungkas Galuh.
Kenaikan harga daging ayam, juga dikeluhkan oleh pemilik warung makan. Seperti yang disampaikan pemilik warung makan di Kafe Susana, yakni Sumiati (30). Menurutnya, sejak harga daging ayam naik, mau tidak mau dirinya harus mengurangi besarnya ukuran potongan dagingnya. Namun tak jarang, ada pelanggan yang menyindir karena ukurannya semakin kecil.
“Kalau naik terus seperti ini, lama-lama saya tidak jualan. Malu sama pelanggan, disindir terus. Hari biasa, saya beli daging ayam cuma Rp.28 ribu/kilogram. Hari ini tadi sudah tembus Rp34 ribu. Pokoknya tiap hari naik terus,” kata Sumiati, kepada wartawan, Rabu (3/9). [dar]

Tags: