Harga Elpiji Turun, Agen Hanya Balik Modal

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

Surabaya, Bhirawa
Setelah adanya ketetapan oleh pemerintah tentang turunnya harga elpiji kemasan 12 kg pada 16 Januari 2015, disambut biasa saja oleh para pelaku penjual elpiji karena hal tersebut merupakan hal yang lazim terjadi setiap ada perubahan harga elpiji 12 kg. Saat ini para agen hanya berharap bisa kembali modal.
Menurut beberapa pemilik agen elpiji mengungkapkan, perubahan harga tidak membuat usahanya serta merta mengalami kerugian. Selain itu, perubahan harga elpiji nyang terjadi di Bulan Januari 2015 relatif ada persiapan terlebih dahulu.
“Sejak ada isu perubahan yang sudah berhembus sebelum tanggal 16 Januari, saya sudah tidak memesan elpiji 12 kg dalam jumlah banyak kepada Pertamina. Saya lebih menunggu penetapan harga terbaru dari pemerintah. Harga yang dijual untuk tabung 12 kg sebesar Rp.134.000 dari Pertamina, saya jual menjadi Rp.138.000. Tapi begitu harga turun menjadi Rp.129.000 sisa elpiji 12 kg yang belum terjual, saya jual Rp.130.000 saja. Yang penting saya menjual untuk balik modal saja,” ujar Nur Pamuji penjual Elpiji di daerah Kutisari Indah, Selasa (20/1) kemarin.
Nur sapaan akrabnya mengakui jika sebelumnya memang sudah ada surat edaran dari Pertamina kepada agen elpiji bahwa harga elpiji 12 kg akan mengalami kenaikan. Selain itu, selisih harga elpiji yang sudah terbeli namun belum terjual akan di klaimkan ke Pertamina. “Pemesanan berikut, saya akan mengklaimkan ke Pertamina. Karena adanya perubahan harga yang terjadi pada Senin (19/1) kemarin untuk elpiji 12 kg yang belum terjual,” imbuhnya.
Agen lainnya, Muchklas penjual elpiji 12 kg di daerah Rungkut Alang-alang mengungkapkan perubahan yang harga elpiji  kali ini dirinya lebih bijak menyikapinya. Karena memang sudah ada persiapan, sehingga ia membiarkan stok elpijinya sudah habis sejak tanggal 14 Januari 2015. “Dari pada saya mengalami kerugian, sejak tanggal 14 Januari 2015 saya sudah tidak berbelanja. Stok dibiarkan kosong, dari pada nanti membeli dengan harga Rp.134.000 di kalikan 50 tabung yang saya miliki, lebih baik melihat situasi dan kondisi pasar terlebih dahulu,” terangnya.
Sementara itu, menurut Warsi ibu rumah tangga yang membeli elpiji di kios Muckhlas menyambut baik turunnya harga elpiji. Dengan selisi Rp5000 cukup mengurangi beban belanja bulanan yang selama ini dia tanggung. “Sangat berdampak mas, kalau harga Rp134.000 mempengaruhi belanja saya. Meskipun saya baru satu kali membeli elpiji 12 kg dengan harga Rp.134.000. Tapi kalau elpiji 12 kg bisa turun, seharusnya beberapa kebutuhan pokok sudah bisa turun,” jelas ibu satu putri tersebut. [wil]

Tags: