Harga Garam Anjlok, Bupati Pamekasan Surati Pemeritah Pusat

Petani sedang mengais produk garam ditambak di Desa Padelegan Kecamatan Pademawu.

Pamekasan, Bhirawa
Soal anjloknya harga garam yang dikeluhkan para petani, Pemkab Pamekasan bersurat ke Pemerintah pusat (Departemen Perdagangan, Red) untuk membuat kesepekatan berkaitan standard minimal harga garam di wilayah Madura.
Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam mengaku, usulan standard harga garam juga merupakan usulan Bupati se Madura , Di mana masing-masing bupati di Madura telah berkjirim surat sudah berkirim surat ke Pemerintah Pusat.
” Memang Pemkab tidak menentukan namun usulan kita minimal harganya Rp 1.200 rupiah per kilo,” katanya.
Menurutnya, harga garam yang beredar di kalangan petani di setiap wilayah tidak sama. Khusus di Pamekasan harga beli sekitar Rp 250-300 perkilo. Dan ada juga yang dibeli Rp 400-450 per kilonya.
“Kalau surat yang kami kirim itu ditanggapi oleh Menteri Perdagangan RI kita akan segara punya standar minimal harga garam. Insyaallah ke depan semua petani Garam di Madura ketika akan menggarap lahan sudah tenang,” ujarnya.
Ia berharap, mudah-mudahan upaya kami bisa terlaksana dengan baik. “Kalau misalnya tidak. Kami akan ke Jakarta menanyakan usulan itu. Langkah pihaknya bersama Bupati se Madura wujud pembelaan kepada rakyat terkait anjloknya harga garam di tahun ini,” ucap Baddrut Tamam, dipercaya Kabid Hubungan Internasional di Asosiasi Kepala Daerah ini.
Petani Usulkan Dirut PT Garam
Sementara, akibat anjloknya harga di wilayah Pamekasan membuat sebagian petani enggan menggarap lahan. Bahkan, petani mengusulkan ke Presiden RI, agar mengganti Direktur Utama PT Garam (Persero).
Beberapa Petani menuturkan, keengganan menggarap lahan, lantaran biaya produksi dan hasilnya tidak seimbang, sehingga banyak lahan yang dibiarkan berlumut dan ditumbuhi rumput liar.
Suwito (52) petani garam Desa Majungan Kecamatan Pademawu mengatakan, harga garam saat ini jauh dari harapan. “Garam yang dulu saja masih banyak belum terjual, apalagi ditambah panen sekarang. Dan sekarang harganya pun anjlok dengan kisaran Rp. 250 – 300 per kilogram,” katanya
Petani minta Pemerintah turun tangan untuk mengatasi anjloknya harga garam di Madura. “Pertama pemerintah menaikkan harga garam karena tidak sesuai nilai ekonomi. Kedua kepada pak Presiden Jokowi agar mengganti Dirut PT Garam yang sekarang karena dinilai tidak pro dan tidak membela nasib para petani,” pinta Suwito.
Bahkan berharap petani, pimpinan PT Garam sebisa mungkin asli orang Madura. “Kalau bisa nanti gantinya Dirut PT Garam itu orang asli Madura agar bisa mengertikarena kebanyakan petani garam orang Madura semua,” usulnya. [din]

Tags: