Harga Ikan Laut di Tulungagung Naik

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

Tulungagung, Bhirawa
Harga komoditas ikan laut di Pelabuhan Popoh maupun pasar tradisional di Kabupaten Tulungagung, Jatim mulai merangkak naik akibat menurunnya pasokan dari para nelayan yang menghentikan “sementara” aktivitas melaut karena alasan cuaca buruk, beberapa pekan terakhir.
“Banyaknya nelayan yang tidak melaut berdampak terhadap kenaikan harga ikan laut,” tutur Sumarinyanto, nelayan di sekitar Pelabuhan Popoh, Desa Besole, Kecamatan Besuki, Tulungagung, Kamis (3/3).
Ia menuturkan, kenaikan harga ikan laut bervariasi antara Rp3 ribu hingga Rp5 ribu per kilogram.
Hasim, salah satu pedagang ikan di Pasar Ngemplak, Tulungagung mencontohkan komoditas ikan cumi yang sebelumnya dijual dengan harga di kisaran Rp43 ribu per kilogram, kini naik menjadi Rp48 ribu dengan volume yang sama.
Sementara untuk harga ikan tuna naik dari sebelumnya Rp15 ribu menjadi sekitar Rp18 ribu per kilogram. Menurut Hasim, tren kenaikan harga ikan itu dikarenakan tidak adanya pasokan dari nelayan.
Tak jarang, kata Hasim, dirinya harus menolak beberapa pelanggannya yang mencari jenis ikan laut, seperti ikan kembung, ikan cucut, tengiri, ikan dorang, ikan salmon ataupun lainnya karena alasan keterbatasan atau bahkan ketiadaan pasokan barang dari nelayan. “Seminggu ini saya tidak memiliki jenis ikan laut banyak, ya hanya cumi-cumi dan tuna,” ujarnya.
Untuk mengantisipasi anjloknya laba dampak keterbatasan barang, Hasim saat ini memilih menambah stok ikan dari tambak atau ikan budi daya darat, seperti ikan patin, udang, gurami, lele dan lainnya.
“Kini harga cumi-cumi mencapai Rp48 ribu perkilogram, padahal sebelumnya Rp43 ribu atau Rp44 ribu per kilogram. Tapi, jika stok semakin menipis, mungkin harga cumi akan naik lagi,” tuturnya.
Senada, pedagang ikan lain bernama Afton mengatakan, kenaikan harga ikan tak lantas membuat pembeli menurun. Sebaliknya, menurut dia, permintaan justru semakin meningkat, baik untuk memenuhi konsumen ibu rumah tangga (IRT) maupun pedagang makanan yang mengolah ikan laut.
“Karena sulitnya mendapatkan barang, cumi yang biasanya bisa kulakan 15 kilogram, sekarang hanya dapat 10 kilogram atau 8 kilogram saja. Padahal peminatnya banyak,” ujarnya. [wed,ant]

Rate this article!
Tags: